Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Uni Eropa Sepakat segera Menghentikan Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Adiyanto
17/10/2023 09:36
Uni Eropa Sepakat segera Menghentikan Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Antrean kendaraan di Berlin, Jerman. Negara-negara Uni Eropa Sepakat Segera Menghentikan Penggunaan Bahan Bakar Fosil(John MACDOUGALL / AFP)

Negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa sepakat akan mengupayakan penghapusan bahan bakar fosil secara global dan mencapai puncaknya dalam dekade ini.  Demikian pernyataan bersama negara-negara anggota UE yang diadopsi dengan suara bulat pada pertemuan iklim di Luksemburg, Senin (16/10).

“Dewan (Eropa) menekankan bahwa transisi menuju ekonomi netral iklim akan memerlukan penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara global dan mencapai puncak konsumsinya dalam dekade ini”, kata sebuah pernyataan yang dirilis setelah pertemuan para menteri lingkungan hidup Uni Eropa.

Belgia, misalnya,  berupaya meningkatkan penggunaan energi terbarukan global sebanyak tiga kali lipat pada akhir dekade ini dan menggandakan efisiensi energi sejalan dengan tujuan pertemuan COP28. Ke-27 negara UE telah menargetkan tahun 2050 sebagai titik akhir untuk menghapuskan bahan bakar fosilyang bergantung pada batu bara, minyak, dan gas yang tidak memiliki mekanisme untuk menangkap atau menyimpan karbon.

Mandat perundingan ini harus diadopsi dengan suara bulat dan akan diberikan oleh Uni Eropa ketika para pejabat dan pemimpin dunia berkumpul di Dubai pada pertemuan iklim yang digagas PBB (COP28) pada dari akhir November hingga pertengahan Desember nanti.

 “Tidak ada alternatif lain untuk menurunkan emisi secara menyeluruh,” kata Wopke Hoekstra, komisaris UE yang baru ditunjuk untuk urusan iklim. “Namun beberapa sektor sangat sulit untuk dikurangi dan oleh karena itu teknologi penangkapan karbon diperlukan sebagai bagian dari solusi total,” katanya.

Menteri Transisi Energi Prancis Agnes Pannier-Runacher menyebut teknologi tersebut menarik namun ia menambahkan bahwa teknologi tersebut harus disediakan untuk sektor-sektor yang tidak dapat melakukan dekarbonisasi. “Tujuannya adalah untuk mendapatkan mandat yang kuat dimana seseorang memiliki posisi negosiasi terbuka untuk mendapatkan hasil yang konkret guna mengurangi emisi di sektor minyak dan batubara,,” ujarnya. (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya