Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SUTRADARA Sidharta Tata baru-baru ini sukses dengan film panjang debutnya, Waktu Maghrib, yang memperoleh penonton lebih dari 2,4 juta. Terbaru, ia juga tengah menanti tayang film panjang keduanya, Ali Topan, yang diangkat dari novel populer karya Teguh Esha.
Ali Topan akan tayang perdana (world premiere) di Busan International Film Festival (BIFF) 2023 dan masuk dalam program A Window on Asian Cinema. Program tersebut mempresentasikan film-film dari sutradara baru Asia yang baru memiliki satu hingga dua film.
Ali Topan diproduksi Visinema Pictures bersama Kebon Studio dan Legacy Pictures. Film dibintangi Jefri Nichol dan Lutesha. Dalam menggarap Ali Topan, Sidharta Tata sebenarnya sempat merasa beban karena ini diadaptasi dari kekayaan intelektual (IP) populer lawas yang sudah dikenal publik luas. Di samping itu, tambahan beban baginya adalah film panjang debutnya, Waktu Maghrib, mendapat apresiasi penonton dan berhasil mencatatkan box office.
“Baru bikin film panjang, langsung dua juta penonton untuk Waktu Maghrib. Sebenarnya sih kalau bicara perjalanan membuat film, saya tidak pernah membuat film dengan beban. Selalu menyikapinya bikin film itu harus menyenangkan. Pas disodorin Ali Topan oleh produser, memang sempat agak beban karena ini IP besar. Tapi lewat diskusi bersama, akhirnya itu terlewati dan kami coba membuat Ali Topan versi generasi sekarang,” kata Tata dalam konferensi pers yang berlangsung di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (7/9).
Baca juga: Ali Topan, Simbol Perlawanan Anak Muda yang Selalu Relevan
Terkait film panjang debutnya, Tata juga menyinggung dirinya memiliki parameter filmnya harus ‘berbunyi.’
“Bunyinya seperti apa, ya mungkin salah satunya 2,4 juta penonton. Itu yang merasa jadi beban buat saya. Habis ini mau bikin apa lagi? Untungnya Angga (Dwi Sasongko) selalu bilang jangan sampai terbebani dengan jumlah penonton,” sambung Tata.
Film Ali Topan akan berangkat ke Busan bersama 24 Jam Bersama Gaspar sebagai dua film yang diproduksi Visinema Pictures.(M-4)
FILM produksi Rekata Studio karya sutradara Wregas Bhanuteja, Para Perasuk yang memiliki judul internasional Levitating, mendapat penghargaan CJ ENM Award pada ajang Asian Project Market.
Film Para Perasuk disutradarai Wregas Bhanuteja dan menjadi debut layar lebar Anggun C. Sasmi.
Bagi Shenina, memerankan karakter May adalah seperti bertemu dengan jodoh yang sudah ditakdirkan.
Film Tale of the Land dibintangi Shenina Cinnamon.
BUSAN International Film Festival (BIFF) 2024 akan diselenggarakan pada 2–11 Oktober 2024. Selain menghadirkan film-film yang berkompetisi sebagai acara utama,
Setelah tayang di Busan International Film Festival 2022, film Look At Me, Touch Me, Kiss Me akhirnya bisa ditonton secara umum melalui Bioskop Online mulai 19 Februari 2024.
Dalam film barunya bertajuk Ali Topan, Lutesha rela untuk belajar motor kopling untuk mendukung perannya sebagai Anna Karenina.
Film Ali Topan yang tayang mulai hari ini, dibintangi Jefri Nichol (Ali Topan) dan Lutesha Sadhewa(Anna Karenina).
Jefri berharap film Ali Topan dapat menginspirasi penonton tentang semangat memberontak dan mendambakan kebebasan tapi tetap bertanggung jawab.
Film yang diangkat dari novel laris karya Teguh Esha yang populer pada era 1970-an itu bercerita tentang kisah asmara Ali Topan (Jefri Nichol), seorang pemuda dari keluarga berantakan.
“Ali Topan nih pioneer dan simbol pemberontakan bad boy Indonesia,” kata Jefri Nichol. “Tanpa Ali Topan, gak bakal ada, tuh, Balada Si Roy, Dilan, Nathan, dan yang lain sebelumnya.”
Dalam teaser resmi, Ali Topan digambarkan sebagai pemuda yang menjalani kehidupan di jalanan Blok M dan Warung Seni bersama gengnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved