Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
HARI ini, tepat 68 tahun silam, The Guinness Book of Records menerbitkan edisi pertamanya di Inggris Raya. Buku tersebut dengan cepat menjadi sangat populer yang dipublikasi secara tahunan dan menampilkan berbagai prestasi berkaitan dengan manusia dan hewan.
Bila melansir History.com, inspirasi pembuatan buku rekor ini dapat ditelusuri sejak November 1951. Saat itu Sir Hugh Beaver, Direktur Pengelola Guinness Brewery, sedang dalam perjalanan berburu di Irlandia. Setelah gagal menembak seekor burung cerek emas, anggota tim pemburunya memperdebatkan apakah makhluk itu ialah burung tercepat di Eropa, tetapi mereka tidak dapat menemukan jawabannya.
Mengingat argumen pada perburuan tersebut, akhirnya pada 1945, Sir Hugh memiliki ide untuk membuat buku tentang rekor-rekor di dunia. Ia lalu mengundang Norris dan Ross McWhirter sebagai pendiri lembaga yang berbasis di London untuk menyediakan fakta dan statistik untuk surat kabar dan pengiklan.
Guinness Superlatives lalu didirikan pada 30 November 1954. Setelah fase penelitian awal, pekerjaan dimulai untuk menulis buku yang memakan waktu 13 setengah jam setiap harinya, termasuk akhir pekan dan hari libur nasional. Buku ini awalnya diberikan secara gratis di pub untuk mempromosikan merek Guinness.
Namun, ternyata menjadi begitu populer dan perusahaan itu mulai menjualnya dan menjadi best-seller. Si kembar McWhirter tidak menyangka bahwa buku mereka akan menjadi buku terlaris sepanjang masa dan salah satu merek paling dikenal dan terpercaya di dunia.
The Guinnes Book of World Records juga dicetak perdana di Amerika pada 1956 dan segera diikuti oleh edisi di sejumlah negara lain. Norris dan Ross McWhirter berkeliling dunia untuk meneliti dan memverifikasi rekor.
Ross terlibat dalam menyusun buku itu hingga kematiannya pada 1975 di tangan orang-orang bersenjata Tentara Republik Irlandia. Saudaranya Norris terus menjadi editor buku tersebut hingga 1986.
Hingga saat ini, buku itu telah terjual lebih dari 130 juta kopi dan elah diterjemahkan ke dalam lebih dari dua puluh bahasa. Buku ini bahkan disebut sebagai top-selling copyrighted title atau buku dengan penjualan tertinggi dalam sejarah.
Menurut situs Guinness of Record, terdapat lebih dari 40 ribu rekor saat ini. Namun, karena keterbatasan ruang, pihak Guinness of Record hanya dapat menerbitkan sekitar 4.000 catatan dalam buku setiap tahunnya. Namun, jika sebuah rekor belum dipilih untuk dipublikasi, selalu ada kemungkinan akan dimasukkan dalam edisi mendatang atau mungkin muncul di situs web resmi. (Dev/M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved