Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMAJUAN teknologi digital mendorong para pelaku usaha untuk melakukan adaptasi dengannya, termasuk pula pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Adaptasi dengan ekosistem digital tersebut akan memungkinkan pelaku UMKM untuk tidak saja bertahan, tapi juga berkembang (naik kelas).
Salah satu adaptasi yang dapat dan telah dilakukan banyak pelaku UMKM untuk menuju go digital, antara lain terkait dengan cara pembayaran transaksi yang memanfaatkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Dilansir dari web Bank Indonesia (BI), QRIS merupakan standardisasi pembayaran yang dikeluarkan oleh bank sentral dengan menggunakan metode QR Code. Tujuannya adalah untuk menciptakan proses transaksi yang lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Adapun sebelum kehadiran QRIS pada Agustus 2019, tidak jarang pelaku usaha (merchant) memiliki kode QR pembayaran masing-masing yang tentu menciptakan kompleksitas tersendiri.
BI mencatat, sejak peluncurannya sampai dengan Februari 2023, jumlah merchant yang terdaftar menggunakan QRIS telah mencapai sekitar 24,9 juta. Untuk terus meningkatkan penggunanya, otoritas sistem pembayaran giat melakukan sosialisasi perihal kebermanfaatan QRIS bagi para pelaku usaha sehingga mereka memutuskan menggunakan QRIS sebagai pilihan metode transaksi.
Pendaftaran QRIS bagi merchant terbilang cukup mudah. Para pelaku usaha bisa menghubungi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang memiliki izin dan diawasi BI. Salah satu PJSP yang aktif melakukan pendekatan dengan UMKM adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Manager Divisi Micro Sales Management BRI Luthfi Adhitya mengatakan, munculnya berbagai platform fintech dan regulasi perbankan terkait anjuran cashless mendorong pihak penyelenggara untuk melakukan upaya yang sejalan dengan program regulator. Salah satu pendekatan pihaknya adalah dengan mengakuisisi merchant pengguna QRIS pada UMKM binaan bank pelat merah itu.
“Beberapa dilakukan secara bundling saat penawaran produk pinjaman atau simpanan, dimana saat memproses produk tersebut sekaligus dibuatkan QRIS serta diberikan edukasi bertransaksi menggunakan QRIS dengan aman. Contoh lain akuisisi QRIS oleh BRI yang pernah dilakukan yakni terfokus di kategori tertentu seperti kuliner dan sembako, karena berdasarkan data transaksi QRIS, terbesar di kategori tersebut,” kata Luthfi, di Jakarta, Senin (22/5).
la menambahkan, pada praktiknya, ada tantangan tersendiri pada segmen mikro di daerah rural yang mayoritas masih bertransaksi dengan uang tunai. Untuk merespons hal itu, BRI merilis program pemberian diskon 25% jika nasabah memakai metode pembayaran QRIS melalui aplikasi internet banking BRI.
Bukan tanpa kendala
Sate Asin Yuk! merupakan salah satu UMKM di Bogor yang dijalankan Isyaq Muhaqqiq. Pemilik usaha tersebut menjelaskan, usahanya itu berjalan sejak Maret 2023. Sejak awal didirikan, Sate Asin Yuk! sudah menggunakan QRIS sebagai salah satu pilihan metode dalam melakukan transaksi pembayaran.
“Sekarang ini ada tren penggunaan QRIS pada pelanggan untuk melakukan transaksi di manapun, sehingga sejak memulai usaha sudah diputuskan untuk menggunakan QRIS sebagai pilihan metode transaksi. QRIS bermanfaat karena memberikan kemudahan dalam sistem pembayaran dan memberikan pilihan metode pembayaran bagi pelanggan. Selain itu, pendataan pembayaran yang menggunakan QRIS tercatat dengan baik,” tutur Isyaq, di Bogor, Sabtu (20/5).
Akan tetapi, penggunaan QRIS bukan tanpa kendala. Isyaq mengakui pernah beberapa kali mengalaminya, umpama berupa transaksi yang tidak tercatat, atau ada jeda (pending) cukup lama antara transaksi dan pencatatan pada aplikasi QRIS. Dirinya sebagai pelaku usaha berharap regulator akan terus memperbaiki dan mengoptimalkan fitur QRIS sehingga lebih lancar dan lebih sedikit terjadi error.
Dari sisi pembeli, kemudahan bertransaksi dengan QRIS memang menjadi daya tarik utamanya. Sampai dengan Februari 2023, Bank Indonesia mencatat total pengguna QRIS telah mencapai 30,87 juta, meningkat dari 28,75 juta pada Desember 2022.
Mahasiswa Semester 8 IPB, Abqori Muhammad Hanif, menyebutkan, ia aktif bertransaksi dengan QRIS, saban hari kurang lebih dua kali. Ia pun tidak sendiri. Rekan-rekan kampusnya, menurut Hanif, juga acap memakai QRIS saat bertransaksi.
“Pakai QRIS pembayaran lebih praktis karena cashless dan tinggal scan QR Code aja. Saya merasa keuangan lebih terkontrol karena history transaksinya tercatat jelas. Selain itu, hampir semua merchant yang pernah saya datangi menyediakan pembayaran menggunakan QRIS,” ucapnya, di Bogor, Sabtu (20/5).
Pada akhirnya, adaptasi dan pemanfaatan teknologi digital menjadi suatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari para pelaku usaha, sekalipun UMKM. Dengan dukungan pemerintah, BI, masyarakat pengguna, dan pemangku kepentingan lainnya, adaptasi tersebut dapat berjalan lebih mulus. Pendampingan UMKM untuk bisa Go Digital hingga menjadi UMKM Naik Kelas harus tetap dilakukan dan didukung bersama dengan pemanfaatan QRIS sebagai tahap awalnya. (M-2)
Pada hari pertama Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEDKI), tantangan keamanan siber menjadi sorotan utama.
Perkembangan teknologi di era digital ini semakin pesat dan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satunya yakni transformasi di bidang perekonomian dan keuangan.
Selain harus nyaman untuk bayi, stroller juga harus praktis bagi orangtua.
Kemajuan sistem pembayaran di Indonesia berkembang cukup pesat. Salah satu contohnya adalah penerapan pembayaran nontunai menggunakan gawai melalui QRIS
Ada berbagai promo menarik yang disiapkan Bank BRI selama TikTok Food Fest 2024.
Transaksi QRIS ini telah diimplementasikan oleh lebih dari 452 ribu pelaku usaha, lembaga sosial, hingga pemerintah daerah untuk menyediakan beragam kanal pembayaran bagi masyarakat.
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat.
Indonesia memiliki sebuah capaian dalam sektor investasi digital, yakni menjadi yang terbesar di ASEAN dengan menduduki peringkat ke-2.
Bank Indonesia melalui Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) menggelar sebuah talkshow yang bertajuk Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030.
Peran SWIFT sebagai bagian dari sistem pembayaran global memang sangat penting karena bisa menjangkau seluruh pelosok bumi, sudah terpercaya dan aman.
KCI optimistis integrasi pembayaran tiket KRL dengan aplikasi GoJek, bisa menggairahkan minat masyarakat untuk naik moda transportasi publik.
Diharapkan pembayaran akan jauh lebih lancar karena tidak pakai antrean dan gerbang lagi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved