Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
FESTIVAL Jazz Gunung ke-15 yang diselenggarakan di ketinggian 2000 mdpl bakal diselenggarakan pada 21-22 Juli mengundang para legenda jaz dan musikus muda. Beberapa nama pengisi yakni para senior jazz seperti Margie Segers dan Mus Mujiono. Sementara musikus jazz muda yang turut meramaikan adalah Daniel Dyonisius. Tahun ini, nama-nama beken di industri pop seperti Yura Yunita dan Ardhito Pramono juga akan menghangatkan suasana dingin di lereng Gunung Bromo, Jawa Timur.
Jawara ajang pencarian bakat menyanyi dan penyanyi asal Probolinggo, Jawa Timur, Salma Salsabila, bakal membuka festival yang berlangsung di Amfiteater Jiwa Jawa Resort di desa Wonotoro, Probolinggo, Jawa Timur. Selama dua hari, festival menargetkan ada 5.500 pengunjung yang turut meramaikan.
“Selama ini kami selalu konsisten melangsungkan Jazz Gunung bahkan ketika pandemi sekalipun. Kami selalu memberikan kesempatan para musikus untuk tampil di Bromo. Kami mengapresiasi dua hal, seni musik jaz dan mempromosikan tempatnya, Bromo,” kata pendiri Jazz Gunung Sigit Pramono dalam konferensi pers yang berlangsung di pusat kebudayaan Prancis di Indonesia, IFI Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (13/6).
“Sejak awal, Jazz Gunung mengusung jazz yang bernuansa etnis. Sebab itu yang tampil pun selalu mengajak kolaborasi dengan musikus yang menampilkan jazz bernuansa etnis,” lanjutnya.
Baca juga: Jazz Gunung Bromo Beri Penghargaan bagi Gitaris Donny Suhendra
Seniman dan budayawan Butet Kartaredjasa yang juga turut mendirikan Jazz Gunung, mengungkap festival bentukannya akan selalu membawa rasa penasaran. Dengan spontanitas permainan yang disuguhkan di atas panggung. Musik jazz yang berbalut dengan nuansa etnik, juga menjadi pembeda festival jazznya dengan deretan festival jazz lain di Indonesia, klaimnya.
“Saya sebenarnya baru terpikir ini secara spontan, karena ini adalah tahun politik, jadi Jazz Gunung tahun ini punya tagline ‘Jazz Bikin Sejuk Indonesia’,” seru Butet.
Menparekraf Sandiaga Uno yang juga hadir di konferensi pers mengatakan Jazz Gunung menjadi salah satu kalender penting acara musik di Indonesia dan bagi kementeriannya. Ia juga mengajak para penonton Jazz Gunung dan para penampil bisa menyambangi salah satu desa wisata terbaik yang dinobatkan kementeriannya, Desa Wisata Edelweiss di Ngadisari, yang merupakan tetangga desa tempat Jazz Gunung berlangsung.
“Jazz Gunung itu kan di Probolinggo, dan kebetulan baru saja Kemenparekraf menobatkan desa wisata terbaik di sana, di Ngadisari. Diharapkan ini bisa mendorong kegiatan ekonomi di sekitar Bromo,” kata Sandi.(M-4)
Untuk pemenang lomba makan otak-otak, bakal diambil tiga tercepat total hadiah pemenang hingga Rp3,7 juta.
Tema festival tahun ini menggambarkan kerukuran dan toleransi di Bangka Belitung yakni "Thong Ngin Fam Ngin jit Jong yang artinya Cina Melayu Sama Saja.
Dunia streetwear dan budaya urban kembali menjadi sorotan di Indonesia dengan hadirnya DRP Jakarta
Sebanyak 400 peserta ambil bagian lomba makan otak-otak ini. Uniknya para peserta mengenakan beragam kostum unik untuk menarik perhatian para juri.
Makan Bajamba digelar sebagai bentuk penghormatan kepada para raja dan sultan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved