Minggu 09 April 2023, 05:05 WIB

Muhammad Aryo: Jalan Kebaikan yang tidak Direncanakan

Rahmatul Fajri | Weekend
Muhammad Aryo: Jalan Kebaikan yang tidak Direncanakan

MI/SUMARYANTO BRONTO
Muhammad Aryo

 

BERADA di jalan kebaikan merupakan keinginan setiap orang. Namun, tidak jarang jalan yang ditempuh tidak biasa dan tidak direncanakan.

Hal itu yang dialami Muhammad Aryo. Pria yang akrab disapa Aryo itu merupakan pendiri Yayasan Orin Itan yang hingga kini telah menolong 900 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk penanganan berbagai penyakit berat dan pemberdayaan ekonomi.

Saat menjadi bintang tamu di program Kick Andy episode Mereka Berhak Hidup yang tayang hari ini di Metro TV pukul 20.30 WIB,, Aryo menjelaskan orin itan merupakan bahasa Maumere, NTT, yang berarti rumah kita.

"Jadi, yayasan rumah kita Indonesia yang di dalamnya semua yang ada di dalamnya, baik pasien maupun yang kita bantu dari latar belakang yang berbeda, tapi saat masuk rumah kita, kita satu tidak ada perbedaan," katanya.

Jalannya mendirikan yayasan tesebut dikatakannya tidak direncanakan. Kegiatan sosial dan kerelawan mulai dikenalnya pada 2004 dengan terlibat dalam kegiatan corporate social responsibility (CSR) sebuah perusahaan dalam penanganan tsunami Aceh.

Meski sempat sakit dan merasa tidak kuat melihat begitu banyaknya jenazah korban, Aryo mendapat penyadaran soal panggilan hidup untuk membantu sesama. Dari situ, ia pun aktif dalam pendirian yayasan di sosial di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Lalu, pada 2019 ia datang ke Maumere dan begitu tersentak akan kondisi yang ada.

"Dalam satu keluarga itu ada empat anak, yang sehat cuma satu, dan rumahnya di jurang. Makan, buang air besar, tempat tinggal, semua satu. Satu anaknya diikat pakai tali rafia, ya, karena orang dalam gangguan jiwa. Satu anak lagi dalam keadaan yang enggak bisa apa-apa dan orangtuanya itu tinggal (-nya) numpang," katanya.

Setelah melihat kondisi itu, Aryo menghubungi rekannya yang berprofesi sebagai dokter untuk membantu warga Maumere. Awalnya ia disuruh menetap selama dua pekan untuk menyelami kondisi masyarakat di sana. Setelah itu, akhirnya ia menetap dan mendirikan yayasan di sana. "Kejeblosan saya, tersesat di jalan kebaikannya. Ini sampai sekarang, sampai saat ini," ungkapnya.

 

Berkembang

Ia mengatakan pasien yang berada di rumah singgah Orin Itan tidak hanya mendapatkan tempat untuk bersinggah, tetapi juga diberi makan tiga kali sehari. Yayasan Orin Itan mempunyai beberapa relawan di sejumlah daerah. “Untuk relawan ini kita berpencar dan rata-rata relawannya dari pasien yang sudah sembuh. Di Bali ada tiga relawan, di Maumere ada empat, di Flores ada 12, sedangkan di tempat saya di Situbondo ada lima orang. Semua relawan kita tidak digaji,” lanjutnya.

Bersama FKSI (Forum Kebaikan Sesama Indonesia), ia membantu masyarakat Flores, NTT, yang tidak mampu, seperti memberikan kursi roda dan kaki palsu. Ia juga membantu pemberdayaan pengusaha kecil serta rehabilitasi medis untuk pasien anak-anak penderita kanker dan penyakit berat lainnnya.

Pengorbanan yang dilakukan Aryo tidaklah kecil. Ia harus meminggirkan kehidupan pribadinya dan hartanya. Istrinya pun sempat protes melihat Aryo yang menghabiskan waktu dan tenaganya untuk membantu orang lain. Tak hanya itu, bahkan Aryo harus menggadaikan barang berharga milik keluarganya, seperti emas dan kendaraan.

"Sampai kendaraan pun saya gadaikan. Sempat ada cekcok dengan keluarga, tapi Tuhan Mahabaik, saya percaya. Apa yang kita lempar kebaikan, Tuhan akan juga memberikan kebaikan sama kita. Berapa kali miracle itu datang kepada kami, kepada keluarga kami," pungkasnya. (M-1)

Baca Juga

forbes.com

Apple Perbarui Software untuk Atasi Overheat di iPhone 15

👤Rahmatul Fajri 🕔Senin 02 Oktober 2023, 15:35 WIB
Menurut Apple, beberapa aplikasi yang membebani CPU iPhone dan menyebabkan perangkat menjadi terlalu panas adalah Asphalt 9, Instagram dan...
Dok: Pribadi

Arty Group ikut Melestarikan Camilan Tradisional

👤Adiyanto 🕔Senin 02 Oktober 2023, 13:05 WIB
Tidak hanya keragaman suku dan budaya, Indonesia juga kaya akan makanan tradisional yang patut...
MI/Devi Harahap

Kolaborasi jadi Kunci Pengembangan Industri Kreatif

👤Devi Harahap 🕔Senin 02 Oktober 2023, 08:33 WIB
Kolaborasi menjadi unsur paling penting dalam memajukan sineas...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya