Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Perhelatan Muslim Fashion Festival atau Muffest+ 2023 yang digelar pada 7 sampai 10 Maret 2023 sempat menghadirkan desainer Nila Purri. Nila tampil memamerkan karyanya bertajuk Dreams.
Tema yang dipilih ini kolaborasi motif akar monokrom Nila Purri, yakni warna putih ditambah warna emas dan beberapa aksen baju yang menambah elegant motif tersebut. "Kita mengambil motif akar, karena dalam kehidupan kita sebagai manusia kita bak akar pohon. Akar adalah bagian terpenting dari pohon di mana mereka bertindak sebagai jangkar yang diperlukan untuk menjaga tanaman tetap di tempatnya," kata Nila.
Nila sekaligus mengingatkan konsep akar sebagai ikatan yang memberi seseorang kekuatan dalam mengejar sebuah impian. "Apakah kamu mengejar impian Anda, dan hidupmu telah membawamu ke berbagai hal, tetapi kamu harus selalu mengingat akar dan ikatanmu yang memberi kamu kekuatan untuk menjadi orang seperti sekarang ini," paparnya.
Kata-kata bijak tentang akar ini, kata Nila, juga akan mengingatkan kita untuk tidak pernah melupakan orang, keluarga, hubungan, teman yang membantu selama ini dan selalu ada untuk kita.
"Jangan pernah lupa dari mana kamu berasal. Tetapi jangan pernah biarkan hal itu menahanmu dari tempat yang ingin kamu tuju," tutupnya. (B-4)
Ernesto Abram juga mengaku ide dalam membuat karyanya terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia.
Di koleksi terbaru Sebastian Gunawan Signature, teknik lipat kertas digunakan untuk mencipta siluet kimono dan bentuk-bentuk kepompong.
Kali ini terinspirasi dari buku ilustrasi bunga-bunga dan Era Regensi Inggris, Biyan menyuguhkan koleksi yang mengawinkan kenaifan, kemewahan, dan kesan boyish.
Perlu ditekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara mengejar passion dan pendidikan formal.
Renda itu tampil dalam ragam motif dan intensitas, ada yang tampak seperti jaring halus saja namun ada pula dengan pola bunga besar dengan mata lubang yang besar.
Eni Joe memaknainya sebagai The Beautiful Heart for Difabel, meskipun dengan segala keterbatasannya atlet difabel mampu turut serta mendukung dan melestarikan budaya Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved