DALAM menjalani hidup, tak jarang kita menemui masa sulit atau bahkan kegagalan. Tapi apakah Anda memilih untuk menyerah di saat menemui masa-masa sulit atau kegagalan tersebut?
Peluang apa yang telah Anda tunda atau lewati karena Anda merasa tidak cukup kuat untuk menghadapi kegagalan atau kekecewaan? Melansir dari situs Psychology Today, Rabu (8/3), Jen Zamzow, asisten profesor di Concordia University Irvine, AS, memberi tahu bahwa Anda lebih kuat dari yang Anda kira.
Pasalnya, banyak orang meremehkan diri sendiri. Pun kerap meremehkan kemampuan kita untuk mengatasi peristiwa negatif. Kita sering mengira akan merasa lebih buruk untuk jangka waktu yang lebih lama daripada yang sebenarnya kita rasakan. Kita tidak dapat membayangkan pernah melupakan putus cinta atau kehilangan pekerjaan atau kematian orang yang kita kasihi.
Namun, respons emosional kita pada awal saat menghadapi peristiwa atau situasi buruk seringkali kurang kuat dari yang kita bayangkan, seperti ketika kehilangan pasangan.
Benarkah kita lebih kuat dari yang kita pikirkan? Mengapa?
Iya. Otak kita terhubung untuk mencoba meminimalkan dampak peristiwa negatif. Menurut psikolog Universitas Virginia, Timothy Wilson, salah satu cara otak melakukan ini dengan mencoba memahami peristiwa negatif. Kita mungkin melakukan ini dengan merasionalisasi atau menafsirkan kembali peristiwa dengan cara yang membuatnya tampak lebih dapat diprediksi dan tak terelakkan. Ketika peristiwa tampak lebih dapat diprediksi dan tidak terlalu baru, hal itu mengurangi kekuatan emosionalnya.
Wilson menggambarkan proses akal kita menghadapi peristiwa negatif dalam bukunya Strangers to Ourselves, yaitu “Sama seperti kita memiliki sistem kekebalan fisiologis yang mengidentifikasi benda asing yang berbahaya dan meminimalkan dampaknya, demikian pula kita memiliki sistem kekebalan psikologis yang mengidentifikasi ancaman terhadap diri kita sendiri."
Lalu, mengapa kita masih meremehkan diri kita sendiri?
Salah satu alasannya adalah sistem kekebalan psikologis yang membantu kita menghadapi peristiwa negatif seringkali bekerja di luar kesadaran. Karena kita tidak menyadari bagaimana otak bekerja untuk membantu memahami dan beradaptasi dengan kejadian negatif, kita meremehkan kemampuan untuk melakukannya.
Alasan lain mengapa kesulitan memprediksi bagaimana akan merespons peristiwa negatif adalah ketika kita memikirkan peristiwa negatif seringnya berada dalam ruang hampa.
Sebab itu, harus yakin pada diri sendiri jika Anda kuat untuk melalui semua masa sulit dan bahkan kegagalan yang ditemui dalam hidup. Karena dari kegagalan tersebut, Anda akan belajar banyak hal untuk bisa maju. Ingat, Anda memiliki kekuatan luar biasa yang tersembunyi. Anda benar-benar lebih kuat dari yang Anda kira.(M-4)