Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Setelah Anda sakit, sangat bagus untuk membersihkan area rumah yang sering Anda tempati. Anda dapat mengganti seprai, mencuci pakaian, dan membersihkan bagian lainnya. Melakukan hal ini untuk menyingkirkan kuman yang tersisa yang mungkin menempel di sekitar Anda selama Anda sakit.
Lalu, bagaimana dengan sikat gigi? Apakah perlu mengganti sikat gigi juga? Rekomendasi umum adalah mengganti sikat gigi Anda setelah Anda sakit.
Menurut Dr. Gary Liu, seorang dokter gigi anak di Kind Smiles di California, AS, hal ini sangat penting terutama setelah Anda sembuh dari penyakit infeksi seperti herpes mulut, radang tenggorokan, dan bahkan flu biasa.
Kuman dapat hidup di sikat gigi antara 24 jam hingga beberapa minggu, tergantung pada jenis penyakit atau bakteri tertentu. Misalnya, virus flu dapat bertahan di sikat gigi hingga tiga hari, menurut The Dental College of Georgia di Universitas Augusta, AS. Selain itu, juga ada risiko kecil untuk terinfeksi ulang.
Berikut adalah beberapa tip ahli untuk kebersihan sikat gigi yang baik selama dan setelah sakit, seperti dikutip dari situs Huffpost, Selasa (28/2).
1. Tetap Gunakan Sikat Gigi Yang Sama Saat Sakit.
Secara akal sehat mungkin membuat Anda berpikir bahwa menggunakan sikat gigi yang sama saat sakit akan memperpanjang penyakit, tetapi itu sebenarnya tidak benar.
“Anda dapat menggunakan sikat gigi yang sama saat Anda sakit tetapi Anda harus mengganti sikat gigi tersebut setelah Anda kembali sehat,” kata Dr. Lauren Becker, seorang dokter gigi umum. Ia juga mengatakan untuk berhati-hati dengan kemasan pasta gigi, terutama jika Anda menggunakan pasta gigi yang sama dengan anggota keluarga Anda. Sebab, hal ini untuk menghindari kuman berpindah dari sikat gigi ke kemasan pasta gigi.
2. Jangan Tutup Kepala Sikat Gigi
Ini mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, tetapi salah satu tipnya adalah membiarkan sikat Anda di udara terbuka. “Mayoritas bakteri yang hidup di sikat gigi Anda mati jika ada oksigen. Setelah sikat gigi Anda kering, sebagian besar bakteri akan hilang," kata Dr. Harvey Karp, dokter anak.
Jika Anda menutupi sikat gigi dengan penutup, jumlah bakterinya mungkin lebih tinggi daripada jika dibiarkan di tempat terbuka.
3. Desinfeksi Sikat Gigi
Jika Anda tidak ingin membuang sikat gigi, Anda dapat memilih untuk mendisinfeksi sendiri. David Frank, seorang dokter gigi mengatakan sikat gigi dapat direndam dalam obat kumur antibakteri, larutan soda kue, hingga larutan cuka.
Untuk membersihkan sikat gigi setiap hari, Becker merekomendasikan untuk memasukkan sikat gigi di air panas (tapi jangan merebusnya), kemudian menggosokkan ibu jari Anda di sepanjang bulu sikat gigi dan membilasnya dengan air lagi, lalu biarkan bulu sikat mengering di udara terbuka tanpa penutup setelah dibersihkan.
Apabila Anda tidak sempat mendisinfeksi sikat gigi, Anda bisa mengganti sikat gigi setiap tiga bulan sekali dengan bulu sikat gigi yang lembut. (Huffpost/M-2)
Pemasaran digital etis memainkan peran yang sangat penting, khususnya dalam dunia kedokteran gigi saat ini.
Dengan penambalan maka bakteri Streptococcus mutans, bakteri yang ditemukan di rongga mulut, tidak menjalar hingga ke dalam gigi.
Salah satu keunggulan teknologi AquaCare yakni kemampuan mengurangi rasa ngilu saat prosedur perawatan seperti scaling, tambal gigi, dan pemutihan gigi (teeth whitening).
Kesehatan gigi dan mulut ini merupakan bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Memilih behel gigi tradisional atau aligner? Artikel ini akan membahas faktor-faktor utama yang memengaruhi pilihan seseorang antara behel gigi dan aligner.
Sebagian masyarakat menghindari pemeriksaan ke dokter gigi lantaran ongkosnya yang dianggap mahal. Padahal pembiayaan perawatan gigi bisa didiskusikan sejak awal.
Plak tidak bisa hilang dengan berkumur saja, tetapi plak gigi bisa hilang dengan menyikat gigi.
PASTA gigi berbasis arang ternyata tidak memutihkan gigi.
Penelitian membuktikan bahwa siwak adalah bahan alami yang berfungsi menghambat dan mematikan pertumbuhan bakteri serta menguatkan permukaan email gigi.
"Berkenaan dengan situasi pandemik covid-19, maka pasien yang akan kami terima adalah sebanyak 20 hingga 30 persen dari layanan sebelum covid-19,"pungkasnya.
Melalui inovasi ini, tim ToothBites juga memiliki misi mengajak masyarakat untuk memiliki kebiasaan menyikat gigi minimal dua kali dalam sehari
"Kalau orang zaman sekarang mau pakai siwak silakan. Siwak sudah mengandung flouride dan kalsium, kalau dibandingkan (serupa) dengan pasta gigi saat ini."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved