PERUSAHAAN rintisan (startup) teknologi asal Jepang, Iwaya Giken, mengumumkan akan mulai menawarkan wisata antariksa dengan menggunakan balon helium. Wisata unik ini direancanakan dimulai pada akhir tahun ini.
CEO Iwaya Giken, Keisuke Iwaya mengatakan, balon udara yang membawa penumpang itu akan mencapai stratosfer dalam waktu dua jam. Penggunaan balon helium sebagai sarana wisata ke luar angkasa juga didasari pada ide efisiensi harga jika menggunakan pesawat luar angkasa.
"Ide membuat wisata antariksa ini ditujukan untuk semua orang. Bagi orang yang tertarik dengan wisata perjalanan ke luar angkasa ini, akan dikenakan biaya sekitar 180.000 Dollar AS atau setara Rp2,7 miliar,” ungkapnya dalam konferensi pers di Tokyo seperti dilansir Daily Mail pada Kamis (23/2).
Iwaya menjelaskan bahwa untuk berwisata ke luar angkasa dengan balon helium bisa dilakukan masyarakat secara umum tanpa perlu menjadi miliarder. Bahkan, wisatawan tidak perlu menjalani pelatihan intensif atau memiliki keterampilan bahasa ataupun kemampuan seperti astronot yang diperlukan untuk terbang menggunakan pesawat ruang angkasa lain.
“Ini adalah sesuatu yang diimpikan banyak orang, dan sekarang perjalanan ke luar angkasa dapat dilakukan siapa saja. Semoga komersialisasi perjalanan antariksa akan membantu menurunkan biaya di masa depan sehingga menjadi terjangkau bagi lebih banyak orang," imbuhnya.
Rencananya perjalanan akan lepas landas dari titik pelabuhan balon di Hokkaido, Jepang hingga terbang ke lapisan kedua atmosfer. Balon tersebut akan berada pada ketinggian maksimumnya (25km dari permukaan tanah) selama satu jam sebelum kembali ke Bumi dalam dua jam perjalanan turun.
Secara kapasitas, balon helium mampu membawa dua penumpang dalam kabin khusus untuk mencapai lapisan kedua atmosfer, atau stratosfer. Kabin plastik kedap udara berbentuk drum berukuran lebar sekitar 1,5 meter, yang dipasang atau digantung pada balon helium selebar 44 meter. Penumpang dapat memandang Bumi di bawah atau luar angkasa yang indah, melalui jendela di bagian depan dan belakang kabin.
Iwaya Giken berencana untuk bekerja sama dengan agen perjalanan Jepang, JTB Corp., pada perjalanan komersial pertama. Pendaftaran untuk perjalanan balon antariksa tersebut sudah dibuka dan akan ditutup akhir Agustus. Lima penumpang pertama yang dipilih akan diumumkan pada bulan Oktober 2023 dan penerbangan akan dilakukan sekitar satu minggu kemudian, bergantung pada cuaca.
Iwaya Giken bukan satu-satunya perusahaan yang berencana menawarkan pengalaman wisata ke luar angkasa menggunakan balon udara. Pada bulan Desember, perusahaan Halo Space yang berbasis di Madrid menyelesaikan uji terbang balon helium pertama yang sukses, yang membuatnya melayang sejauh 37 km ke stratosfer.
Namun, harga tiket yang ditawarkan lebih mahal daripada yang ditawarkan oleh Iwaya Giken, sekitar USD200.000 (Rp3 miliar lebih). Perusahaan Spanyol lainnya, Zero 2 Infinity, berencana untuk mengapungkan warga sipil sekitar 40 km di atas permukaan bumi menggunakan balon helium berdiameter 420 kaki. Iwaya berharap wisata balon ini menjadi cara "mendemokratisasi ruang angkasa". (M-1)