Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SUGENG Handoko juga telah hadir di Kick Andy lima tahun lalu. Ia merupakan pelopor wisata alam Desa Nglanggeran, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hadir kali ini di episode Bukan Pemimpi, Sugeng menceritakan jika gerakan yang dimulainya sejak 2006 itu terus berjalan. "Desa kami itu berkembang dari desa yang dulu tidak ada daya tariknya. Kami mencoba menggali potensi yang awal magnetnya itu adalah alam, yaitu Gunung Api Purba dan ini dulu gunung api aktif," kata Sugeng dalam tayangan hari ini pukul 21.05 WIB di Metro TV.
"Yang kami create ialah sebuah inovasi untuk mengintegrasikan kegiatan masyarakat menjadi atraksi bagi wisatawan sehingga masyarakat menjadi bangga terhadap pekerjaannya kemudian wisatawan bisa belajar nilai-nilai kearifan lokal yang di dapatkan di desa," lanjutnya.
Inovasi yang dikembangkan, salah satunya Griya Batik yang menyuguhkan kain eco print. Selain itu, ada Griya Spa yang diintegrasikan dengan kegiatan pariwisata.
Program perkebunan yang dikembangkan di kawasan embung juga terus berjalan dan telah mencetak seratus petani inti. Meski saat ini para petani masih didominasi petani senior, karena banyak anak muda bergabung untuk desa wisata.
Embung di desa yang digunakan untuk perairan kebun saat ini mampu mengairi 20 hektare tanah di kawasan kebun durian dan kelengkeng. Sampai saat ini embung masih didorong untuk wisata durian dan kelengkeng.
Selain pengairan embung ke kebun dan edukasi petani, kawasan Gunung Api Purba kini semakin terjaga. Masyarakat dapat menabung dari kegiatan pariwisata, begitu juga saat musim panen. Selama pandemi, Sugeng bersyukur masyarakat dapat meraih pendapatan dari pertanian dan perkebunan karena lingkungan yang lestari.
Meski belum kembali pulih, glamping di Nglanggeran sudah mulai ada peminat. Paket glamping dibanderol sekitar Rp750 ribu. Di saat belum terlalu ramai, ini menjadi kesempatan Sugeng untuk menguatkan internal dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Saat ini area glamping baru memiliki sekitar tiga tenda, dan masih akan terus dikembangkan lagi, karena melihat banyaknya rombongan yang datang mencapai 10 orang dalam satu rombongan. Sementara itu, glamping untuk tingkat nyaman dipakai maksimal kapasitas empat orang.
Sugeng mengaku selama pandemi mereka justru terus berinovasi. Masa ini menjadi tantangan ketika pola dan karakter wisatawan mengalami perubahan, terutama dalam penggunaan teknologi digital.
Saat ini total ada 150 orang yang mengurus desa wisata Nglanggeran, 60% ialah anak-anak muda. Kemajuan Desa Nglanggeran juga berimbas ke desa-desa lainnya. Warga desa lain dapat melihat dampak nyata kesejahteraan dari alam yang terjaga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved