Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Industri kopi bergerak begitu dinamis dan terus memberikan hal baru tiap tahunnya. Infused coffee menjadi salah satu tren terbaru di dunia kopi. Pertama kali dibawa oleh Otten Coffee di Indonesia, biji kopi ini menggunakan teknik khusus untuk memasukkan atau 'infusing' suatu senyawa tertentu ke dalam biji kopi.
Infused coffee dapat meningkatkan satu karakter rasa dominan di dalam biji kopi. Teknik ini diadaptasi dari metode populer yang digunakan pada racikan minuman artisan tea. Nantinya, infused coffee dapat menampilkan kejernihan dan kompleksitas akan rasa sajian kopi.
“Para pencinta kopi di Indonesia dapat merasakan varian infused coffee yang kami luncurkan, antara lain fruit punch, fruit candy, dan rock mango. Anda dapat merasakan pengalaman unik saat mencobanya. Fruit Punch misalnya, akan membuat Anda merasakan markisa, jeruk kalamansi, dan nanas dalam satu hisapan,” kata CEO dan Co-founder Otten Coffee Jhoni Kusno dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Selasa, (20/12).
Otten telah memperkenalkan produk baru mereka sejak beberapa bulan lalu lewat rangkaian acara Jelajah Kopi Indonesia. Dalam acara tersebut, pengunjung bisa mencicipi langsung produk terbaru mereka.
"Sebenarnya, teknik infusing bukanlah hal baru di industri minuman dunia dan telah menjadi tren tersendiri. Karenanya, dalam beberapa bulan terakhir, kami terus mengembangkan infused coffee untuk memperkenalkannya ke masyarakat Indonesia,” kata Jhoni.
Ia menambahkan, kehadiran infused coffee diharapkan bukan sekadar tren melainkan menjadi pemantik gairah industri kopi Indonesia. Harga untuk kemasan bubuk gilingan maupun biji infused coffee dibanderol Rp79 ribu. Pada Desember, Otten memberi diskon 15% dengan pembelian tiga varian infused coffee sekaligus.
(M-4)
BICARA soal fermentasi kopi, rupanya juga sudah dilakukan penelitian ilmiah oleh akademisi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung, Intan Taufik.
Cita rasa kopi spesialti kini begitu beragam. Hal itu juga tidak terlepas dari berbagai proses fermentasi yang dilakukan saat pascapanen
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved