Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Petualangan Na Willa yang sudah Lebih Besar

Pro/M-2
15/10/2022 07:45
Petualangan Na Willa yang sudah Lebih Besar
Cover buku Na Willa dan Hari-Hari Ramai.(Dok. Post Press )

BAGI penggemar buku kisah anak-anak, kehadiran karya terbaru dari Reda Gaudiamo, Na Willa dan Hari-Hari Ramai tentu sudah ditunggu-tunggu. Buku Na Willa seri ketiga itu baru saja diterbitkan pada Agustus 2022 lalu oleh penerbit Post Press.

Para penggemar Na Willa memang terus menanti kelanjutan ceritanya setelah Na Willa seri kedua, yakni Na Willa dan Rumah Dalam Gang terbit di tahun 2018. Sementara seri pertamanya diterbitkan di tahun 2012.

Di buku ketiga ini, Reda menghadirkan sosok Na Willa yang sudah lebih besar, tepatnya kelas 3 SD. Berbeda dengan di dua buku sebelumnya yang sama-sama menceritakan Na Willa ketika masih duduk di bangku taman kanak-kanak.

“Kalau melihat dari pertumbuhannya, memang saya merasa dia sudah sedikit lebih besar jika dibandingkan pada jilid I dan II. Ada lompatan umur yang lebih banyak jika dibandingkan pada versi sebelumnya. Dengan umur yang sudah semakin besar, hal-hal di sekitarnya juga lebih bervariasi,” ujar Reda, dalam diskusi virtual, Sabtu (1/10).

Reda mengatakan, awalnya ia ingin membuat kelanjutan kisah Na Willa dalam rentang usia yang lebih dekat dengan buku keduanya. Namun, ia mengalami k kebuntuan dalam membangun ide cerita. “Saya sempat bosan dan kehabisan ide juga, saya merasa ceritanya tak maju-maju. Akhirnya dipilih ketika dia sudah lebih besar,” tuturnya.

Reda menjalani proses penulisan selama hampir lima tahun untuk menyusun jalan cerita Na Willa dan Hari-Hari Ramai. Namun, pada akhirnya ia tak banyak menggunakan draf yang telah ia susun dan hanya menghabiskan waktu sekitar tiga bulan untuk menulis ulang cerita yang akhirnya diterbitkan.

 

Rumah, sekolah, dan adik

Karena sudah lebih besar, tokoh Na Willa dalam seri ketiga ini dikatakan Reda juga menghadapi hal-hal yang lebih variatif dalam hidupnya. Banyak hal baru ia alami.

“Dia jadi punya adik, jadi ada hal-hal baru yang dia rasakan misalnya dia harus membagi ibu dengan adik-adiknya. Lalu datang pamannya yang membantu, kemudian persoalan bapaknya yang sibuk, jadi banyak sekali hal berseliweran di sekitar dia. Dia banyak terekspos hal baru,” terang Reda.

Judul Na Willa dan Hari-Hari Ramai salah satunya dipilih karena dalam buku ketiga itu juga terdapat banyak tokoh baru, baik dari lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah. Beberapa tokoh baru di antaranya seorang anak yang menghitung jumlah kaki kursi, anjing kecil yang bisa berubah warna, bibi yang bicara dalam bahasa yang tak ia pahami, paman yang membawa koper kaleng, dan juga Rano Karno.

Kemunculan tokoh baru itu terjadi selain karena Na Willa sudah lebih besar, ia juga telah berpindah rumah dari Surabaya ke Jakarta. “Jadi bisa dibayangkan ramai sekali hari-hari Na Willa di buku ketiga ini,” ujarnya.

Berlatarkan kehidupan di Ibu Kota sekitar tahun 70-an, kehidupan anak-anak Na Willa tak jarang membuat pembaca untuk bernostalgia. Di buku ketiga, pembaca akan diajak bernostalgia lewat kisah Na Willa yang mulai gemar menonton televisi. Serial Si Doel Anak Sekolahan ialah kesukaannya, dan Rano Karno, aktor pemeran Doel, menjadi idolanya.

Beberapa hal lain seperti acara-acara di televisi, radio, dan buku-buku yang populer di era tersebut juga banyak diselipkan dalam keseharian Na Willa.

Seperti seri-seri sebelumnya, Reda memang selalu mencoba untuk menghadirkan cerita anak yang terhubung dengan kehidupan orang dewasa. Dengan kata lain, apa yang terjadi antara anak dan orang dewasa di sekitaranya ialah hal yang tak bisa dipisahkan.

Dengan usianya yang bertambah, sosok Na Willa di buku ketiga menjadi lebih banyak ingin tahu. Ia juga mulai harus membiasakan diri untuk bisa beradaptasi dengan banyak perubahan dan keluar dari zona nyamannya. Na Willa tidak sepolos di dua buku pertama, ia mulai belajar menerima ragam perasaan yang lebih kompleks sebagai seorang manusia.

Seperti buku-buku Reda yang bercerita tentang keseharian anak sebelumnya, buku ini juga menghadirkan gambar ilustrasi dari Ceillia Hidayat sebagai pendukung cerita. Ilustrasi-ilustrasi Cecillia membuat cerita Na Willa terasa semakin nyata dan menggemaskan. Menariknya, ilustrasinya juga kerap menimbulkan tanda tanya akan hal apa yang akan dilakukan Na Willa di cerita selanjutnya.

“Kami suka sekali gambar karya Cecil ini yang menangkap kegembiraan, sekaligus tanda tanya, juga hal-hal yang masih belum terungkap, dari hari-hari Na Willa yang ramai dan masih panjang itu,” ucap Reda.

Sebagai orang dewasa, membaca kisah Na Willa akan menghadirkan sensasi menyenangkan, menggelitik, dan kepuasan karena terkadang kisahnya memunculkan ingatan akan kehidupan masa kecil yang telah terlupakan.

Bagi pembaca yang kebetulan adalah seorang anak sulung, kisah Na Willa di buku ketiga akan terasa lebih relevan. Bagaimana seorang anak sulung harus banyak bersabar dan mengalah ketika orang tuanya tengah sibuk mengurus adik-adik yang kadang tak terlalu ia harapkan kehadirannya.

Membaca Na Willa juga akan menghadirkan kesadaran untuk setiap orang dewasa agar bisa lebih menghargai anak-anak. Seorang anak tetaplah manusia dengan perasaan dan pikiran-pikirannya sendiri.

Buku karya Reda ini sangat pas untuk dibaca khususnya oleh orang tua yang tengah terus belajar untuk bisa membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang dan kehangatan. Membaca Na Willa akan menghadirkan sebuah perspektif baru dari sisi seorang anak yang mungkin tak pernah terpikirkan oleh orang dewasa. (Pro/M-2)

___________________________________________________________________________________

 

BIOBUKU

Petualangan Na Willa di Jakarta

Judul : Na Willa dan Hari-Hari Ramai

Penulis : Reda Gaudiamo

Penerbit : Post Press (cetakan pertama Agustus 2022)

ISBN : 9786026030474

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik