Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DAFFA Nurdiansyah juga sosok anak yang berprestasi berkat menekuni minat. Tidak hanya itu, ia juga membuktikan bahwa kesuksesan anak tidak ditentukan faktor
ekonomi keluarga.
Di usia kini 15 tahun, remaja asal Bukittinggi, Sumatra Barat, itu telah menghasilkan 23 buku. Ia juga pernah masuk 100 Pelajar Terbaik Sumatra Barat dan juara 1 lomba menulis puisi SMPN 3 Bukittinggi.
Menjadi bintang tamu Kick Andy episode Generasi Sehat Indonesia Hebat, Daffa mengungkapkan jika ia percaya diri mengejar cita-cita menjadi penulis karena kedua
orangtua selalu mendukung meski ekonomi mereka pas-pasan. Sang ayah, Nurwahidin, bekerja sebagai buruh serabutan. Sementara itu, ibunya, Mardiana, sebagai ibu rumah tangga yang juga bekerja sebagai tenaga kebersihan di kantor lurah.
Anak bungsu dari dua bersaudara itu mengungkapkan jika menggunakan kisah kehidupan sehari-harinya untuk inspirasi puisi dan novelnya. “Yang 20 buku adalah kumpulan puisi. Puisi itu diambil dari kisah kehidupan Daffa dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kalau novel, dari kasih sayang keluarga Daffa dan peran seluruh keluarga Daffa, seluruh guru, dan semua pihak yang mendukung Daffa. Judulnya Dalam Pelukan Bulan,” ungkapnya saat hadir di Kick Andy.
Remaja yang menggunakan nama pena Affa Penses itu mengaku sejak kelas 4 SD senang membaca buku di perpustakaan sekolah. Dengan banyaknya kosakata yang didapatkan dari membaca, ia pun terdorong menulis.
Dengan kepribadian yang tidak minder, Daffa pun aktif mengikuti berbagai ekstrakurikuler di SMP, mulai OSIS, Paskriba, tahfi z, hingga robotik. Ia juga mengikuti komunitas online, seperti komunitas menulis Laskar Lintas Literasi, komunitas Sahabat Laditri, komunitas Rinbow, hingga ia mendirikan komunitas sendiri, yaitu Komunitas Aksara Pena Remaja (APR) pada 2020.
Keaktifannya juga didukung pihak sekolah dengan menjadikannya Duta Antirokok dan Duta Kompos. Sementara itu, oleh Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan
Bukittinggi, ia didapuk untuk menyebarkan semangat kepenulisan ke berbagai sekolah.
Selama pandemi, Daffa selalu mengikuti acara literasi yang informasinya ia dapat dari media sosial hingga puisinya terpilih menjadi 100 puisi pelajar terbaik Sumatra Barat. Selama 2021, ia mampu menghasilkan 11 buku antologi.
Saat ini, Daffa sudah memiliki notebook, sebuah hadiah dari donatur karena prestasinya. Dengan begitu, ia dapat menuliskan lebih banyak karya. Berkat suaranya, Daffa dipercaya menjadi ketua Bilah (Bukittinggi Literasi Anak Hebat), sebuah komunitas yang berada di bawah naungan Dinas Kearsipan Perpustakaan Kota Bukittinggi. Tidak hanya mengejar sukses sendiri, remaja yang bercita-cita menjadi dokter memiliki tekad untuk menjadi relawan.
Ia ingin terlibat dalam kegiatan yang menyadarkan publik tentang pentingnya dukungan semua pihak dalam tumbuh kembang anak. Berdasarkan pengalamannya, dengan dukungan sekolah serta pemerintah, terutama kasih sayang keluarga, anak akan percaya diri untuk mengejar cita-cita sebesar apa pun. (*/M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved