Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Khaerun, Pengemudi Bus Trans-Jakarta yang Spontan Gagalkan Aksi Bunuh Diri

Nike Amelia Sari
05/6/2022 05:05
Khaerun, Pengemudi Bus Trans-Jakarta yang Spontan Gagalkan Aksi Bunuh Diri
(KHAERUN: Spontan Gagalkan Aksi Bunuh Diri/MI/SUMARYANTO BRONTO)

JANUARI lalu, jagat maya dihebohkan dengan aksi heroik pengemudi bus Trans-Jakarta. Dalam video yang beredar di internet, pengemudi itu dengan sigap menggagalkan upaya percobaan bunuh diri seorang perempuan di jembatan layang di koridor 9 rute Pluit–Pinang Ranti.

Sang pengemudi kemudian turun dari bus dan berhasil menarik perempuan tersebut ke tempat aman setelah sebelumnya berbincang sebentar. Dengan bantuan beberapa penumpang, si perempuan kemudian diangkut ke bus.

Aksi pada sore hari, 25 Januari 2022 itu mendapat pujian luas. Sang pengemudi bus, yang kemudian diketahui bernama Khaerun, mendapat apresiasi dari PT Transportasi Jakarta dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hadir sebagai bintang tamu Kick Andy episode Suara Hati yang Bicara yang tayang pukul 19.05 WIB di Metro TV malam ini, Khaerun mengaku sudah melihat orang berteriak-teriak akan sesuatu yang ada di atas jembatan. “Di bawah flyover sudah ada orang teriak-teriak yang mau menolong, membantu, tapi orang-orang untuk menuju ke atas prosesnya memang terlalu lama, terlalu jauh,” kata pria 53 tahun yang sudah bertugas 15 tahun sebagai sopir bus Trans-Jakarta itu.

Ketika melintas di dekat perempuan yang hendak bunuh diri, Khaerun pun spontan memutuskan bertindak. Terlebih, ia teringat akan anaknya yang juga seusia perempuan tersebut.

“Anak itu usianya sama dengan anak saya yang perempuan, umur kurang lebih 20 tahun waktu itu. Dia menangis. Saya coba rayu dari jendela (bus), dia malah histeris,” ungkapnya.

Meski perempuan itu histeris, Khaerun tidak patah arang dan memberanikan turun dari bus walau tetap menjaga jarak untuk mencegah dia menjadi nekat. Khaerun pun terpikir untuk mengelabui perempuan itu agar perhatiannya teralihkan.

“Apakah kamu tidak malu dilihat penumpang saya?” kata Khaerun mengulang ucapannya kepada perempuan itu. Sejenak perhatian perempuan itu pun teralihkan. Ia menengok ke arah para penumpang di dalam bus, dan saat itu juga Khaerun langsung menariknya dari pinggir jembatan.

Setelah itu, ia pun dibantu oleh dua penumpang busnya untuk menaikkan perempuan tersebut ke dalam bus karena masih berontak. Kemudian, Khaerun mengantarkannya ke pos polisi Jembatan Besi, Jakarta Barat, untuk diamankan. Setelah mengantar wanita yang hingga kini belum ia ketahui namanya tersebut, ia pun kembali melanjutkan pekerjaan.

Khaerun juga mengapresiasi para penumpang yang masih tenang pada saat kejadian tersebut. Para penumpang hanya bersiaga di bus dan tidak ikut turun sehingga tidak membuat kaget si perempuan.

Mengira akan disanksi
Ia mengaku melakukan aksi tersebut tanpa berpikir apa pun dan hanya berniat membantu untuk menyelamatkan wanita tersebut. Bahkan tanpa berpikir risiko sanksi dari perusahaannya karena sebagai pengemudi bus Trans-Jakarta, menaikkan penumpang di tengah perjalanan dan berhenti bukan di tempat pemberhentian adalah sebuah pelanggaran.

“Saya terpikir setelah kejadian, waduh ini pasti saya kena sanksi nih, sanksinya pun setop operasi atau apa sehingga masalah itu nggak saya laporkan ke pihak perusahaan atau jajaran yang ada di lapangan. Ketahuannya setelah tiga hari berikutnya karena viral. Itu sampai ke WA grup perusahan. Saya sudah down duluan, pasti perusahaan sudah kasih
sanksi saya,” kenangnya.

Ia pun sempat kaget ketika diminta datang jauh lebih awal dari jadwal tugasnya di hari Jumat. Mengira akan dikenai sanksi, Khaerun justru disambut dengan acara meriah lengkap dengan panggung dan penghargaan dari para direktur.

Selain mendapat apresiasi dari kantornya atas aksi kemanusiaan yang dilakukan, Khaerun juga diberi penghargaan secara simbolis berupa topi dan rompi yang dikenakan kepadanya oleh Gubernur DKI Jakarta.

Bagi Khaerun, selama memiliki kesempatan untuk berbuat baik, ia akan lakukan. Seperti yang ia lakukan saat itu meski berisiko untuk nyawanya sendiri.

“Hikmahnya, rasa peduli itu tidak perlu harus dibuktikan dengan berapa kita harus menyumbang dengan uang. Dengan cara menying kirkan botol yang ada di jalan saja, itu sudah kepedulian yang bagus,” pungkasnya. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya