Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Para ilmuwan dari Universitas Nicosia di Siprus baru-baru ini mengungkapkan 11 taktik pendekatan, alias P-D-K-T, yang paling banyak menjadi penyebab kegagalan hubungan Anda berkembang lebih jauh.
Temuan mereka menunjukkan bahwa keramahan berlebihan, sampai-sampai membuat pasangannya tidak nyaman, menjadi jurus pendekatan yang paling sering gagal. ‘Lebay’ mungkin kalau kata anak-anak zaman sekarang.
Penelitian diikuti oleh 200 peserta yang menjawab kuisioner terbuka tentang taktik rayuan yang menurut mereka paling menyebalkan. Tanggapan mereka kemudian diuji dengan sekelompok lebih dari 700 peserta terpisah, yang diminta untuk menilai seberapa mengecewakan mereka menemukan sifat-sifat ini pada pasangan.
Berdasarkan hasil itulah, para peneliti mengidentifikasi 11 cara PDKT yang jadi ‘deal breaker’.
Di samping keramahan yang lebay, atau slimy approach istilah para responden, orang yang jorok maupun suka melontarkan rayuan ke kanan-kiri (tidak ekslusif) juga punya tingkat kegagalan PDKT yang tinggi.
Begitu pula faktor perbedaan pandangan, perbendaharaan kata yang vulgar dan kurangnya kecerdasan. Diikuti oleh narsisme, kurangnya humor dan harga diri yang rendah, dan keintiman fisik yang berlebihan. Para peserta juga mengatakan penampilan yang buruk serta kikir menjadi faktor yang dipertimbangkan untuk tidak melanjutkan masa pendekatan.
'Orang-orang bisa menjadi penggagas rayuan yang lebih efektif jika mereka bekerja pada pendekatan mereka, menghindari membuat komentar sok akrab dan seksis, menyentuh dan menjadi terlalu intim, serta menghindari juga menggoda lebih dari satu individu pada satu waktu,' para peneliti, yang dipimpin oleh Menelaos Apostolou, tulis dalam studi mereka, yang diterbitkan dalam Personality and Individual Differences.
'Orang-orang juga dapat meningkatkan daya tarik mereka dengan memperbaiki penampilan mereka (misalnya, merawat kulit mereka), dan dengan tidak pelit (misalnya, menawarkan untuk membayar tagihan).'
Perempuan juga ditemukan lebih sensitif terhadap hampir semua 11 ‘dealbreaker’ daripada pria.
'Salah satu alasannya adalah bahwa perempuan membawa porsi yang lebih besar dalam ‘investasi menjadi orangtua yang membesarkan anak’ sehingga mereka menghadapi risiko yang lebih tinggi daripada pria jika mereka membuat kesalahan dalam memilih pasangan,' para peneliti berkesimpulan.
'Dengan demikian, perempuan telah berevolusi menjadi lebih selektif dan menghindari risiko daripada pria, yang tercermin dalam kepekaan mereka yang lebih tinggi terhadap hal-hal yang dapat menggagalkan hubungan.'
Dari sisi usia, peserta yang lebih dewasa juga ditemukan lebih sensitif terhadap hal-hal perusak hubungan ketimbang peserta yang lebih muda.
"Orang yang lebih muda lebih bertujuan untuk mendapatkan pengalaman dengan pasangan yang berbeda daripada membangun hubungan intim jangka panjang," tulis para peneliti.
'Di sisi lain, seiring bertambahnya usia dan mereka memperoleh lebih banyak pengalaman hubungan, mereka menjadi lebih tertarik untuk menemukan pasangan jangka panjang, sehingga memiliki standar untuk pasangan yang lebih tinggi, dan dengan demikian, lebih sensitif terhadap hal-hal yang berisiko menggagalkan hubungan.’ (Daily Mail/M-2)
Ingin minta maaf dengan tulus? Ini panduan minta maaf dari para ahli.
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Perasaan sedih dan stres saat harus kembali ke rutinitas usai liburan dalam dunia psikologi disebut dengan istilah post holiday blues.
Pondok Pesantren Darunnajah menghadirkan Darunnajah Assessment and Development Center (DADC), sebuah pusat asesmen dan pengembangan psikologis bagi santri, pendidik, dan masyarakat umum.
Pentingnya peran psikologi sebagai disiplin ilmu dan praktik dalam mendukung pembangunan bangsa, terutama dalam menciptakan masyarakat yang sehat secara mental dan berdaya saing.
Saat ini, timnas U-20 sedang menjalani pemusatan latihan di Jakarta, yang dijadwalkan berlangsung sejak 5-30 Januari sebelum tampil di Piala Asia U-20 di Tiongkok.
Perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), membuat anak-anak berisiko ketergantungan dengan hal tersebut yang dapat mengurangi interaksi sosial mereka.
Bingung menjenguk orang sakit? Temukan ide hadiah & etika berkunjung yang tepat agar kunjunganmu bermakna dan suportif!
Namimah: Kupas tuntas konsep etika sosial tentang namimah. Pelajari definisi, dampak buruk, dan cara menghindarinya dalam kehidupan bermasyarakat.
Pelajari teori sosiologi: interaksi sosial, struktur masyarakat, perubahan sosial, dan dinamika kelompok. Analisis mendalam untuk pemahaman komprehensif.
Norma masyarakat fondasi harmoni! Pelajari peran pentingnya: aturan tak tertulis, pembentuk perilaku, penjaga ketertiban, dan pilar kehidupan sosial,
Jejak Interaksi: Kontak Sosial Sekunder. Temukan jejak interaksi sosial sekunder: definisi, contoh, dan dampaknya. Pelajari bagaimana kontak tak langsung membentuk masyarakat modern.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved