Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
Sebagai pemilik kekayaan intelektual atas Filosofi Kopi, penulis Dewi ‘Dee’ Lestari menyatakan antusiasmenya atas pengembangan yang dilakukan oleh Visinema Pictures. Terbaru, karakter yang diciptakan Dee, hadir dalam produk baru, film bergenre laga.
Keputusan Angga Dwimas Sasongko melakukan peralihan genre drama pada film Filosofi Kopi menjadi laga menuai perhatian publik. Dewi ‘Dee’ Lestari, sebagai pemilik kekayaan intelektual (IP-Intellectual Property) Filosofi Kopi, turut menyampaikan kekagumannya pada pengembangan yang secara masif dikerahkan Visinema setahun terakhir.
“Saya sangat terkesan dengan sepak terjang tim Visinema melebarkan semesta Filosofi Kopi hingga seperti sekarang, turun menjadi berbagai format yang tidak pernah saya bayangkan—merchandise, webseries, sepeda, dan lainnya. Ini menjadi bukti, karakter dan dunia mereka berhasil diterima baik oleh masyarakat dan mereka tumbuh menjadi brand yang sukses,” kata Dee dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Senin, (10/1).
Terbaru, karakter ciptaan Dee itu dikembangkan menjadi film baru bergenre laga, Ben & Jody, yang masih menjadi bagian dari waralaba Filkop. Ini menjadi film ketiga setelah Filosofi Kopi 1 dan 2. Filosofi Kopi, yang sebenarnya merupakan cerpen dan terhimpun dalam sekumpulan cerpen milik Dee dengan judul sama, diciptakan Dee semasa kuliah. Nama Jody, diambil dari serial kartun Jody & Foderwing yang sempat tayang di TVRI saat Dee kecil. Sementara nama Ben, dipilihnya karena ringkas dan tegas. Di film terbaru waralaba Filkop pun Dee mengambil peran sebagai konsultan cerita.
“Dalam Ben & Jody, saya kembali mengambil peran sebagai konsultan cerita, dan yang saya ulas dan telisik adalah skenarionya. Saya tidak punya catatan khusus mengenai pembatasan jalan cerita atau pun genrenya. Selama skenarionya solid, minim lubang plot, logis, dan mengalir, maka film tersebut punya kans besar untuk menjadi film yang bagus dan memikat,” ungkap Dee.
Bagi Dee sendiri, ia menganggap pengembangan film ini merupakan kasus langka kesuksesan IP yang mampu bertahan dan berkembang cukup lama di industri kreatif Indonesia. Film Ben & Jody diproyeksikan tayang di jaringan bioskop pada 27 Januari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved