Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Nikita Mirzani: Panen Cuan dari Kontroversi

FATHURROZAK
09/1/2022 05:10
Nikita Mirzani: Panen Cuan dari Kontroversi
(Nikita Mirzani/MI/SUMARYANTO BRONTO)

JIKA biasanya mengundang sosok-sosok yang punya peran sentral di pemerintahan, kali ini Kick Andy Double Check mengundang tamu berbeda. Julukan ratu kontroversi di dunia hiburan mungkin cocok disematkan padanya karena begitu seringnya ia terlibat seteru dengan berbagai pihak, bahkan beberapa kali harus berlanjut ke pihak berwenang.

Dialah Nikita Mirzani. Mengawali kiprah di dunia hiburan sebagai peserta kuis di salah satu televisi swasta, perempuan kelahiran 17 Maret 1986 itu kemudian menjadi
model, pemain fi lm, pembawa acara, hingga pengusaha.

Meski kariernya terus merambah berbagai bidang, ada beberapa hal yang tidak berubah dari ibu tiga anak itu, di antaranya penampilan seksi dan cara bicara yang selalu
blak-blakan.

Sosok-sosok yang terlibat seteru dengannya atau ia kritik pedas pun bukan hanya sesama selebritas, melainkan juga tokoh ormas. Pada 2012, Nikita juga sempat terlibat
kasus penganiayaan dan ditahan polisi selama 50 hari sebelum mendapat penangguhan penahanan dan dikenai wajib lapor.

Belakangan ini juga muncul petisi netizen untuk memboikot Nikita dari layar kaca. “Hidupnya penuh kontroversi, dinamika, punya energi cukup banyak untuk berantem.
Apakah hidupnya Nikita selalu seperti itu?” buka Andy Noya dalam Kick Andy Double Check episode Mengapa Boikot Nikita? yang tayang di Metro TV, hari ini pukul 19.05 WIB.

Menjawab pertanyaan Andy, Nikita dengan gaya khasnya segera menampik. Menurutnya, sosoknya di kehidupan sehari-hari sangatlah berbeda. “Beda, ya. Enggak seperti itu. Aku memang tipikal yang kalau marah itu langsung diungkapkan. Keesokannya biasa lagi. Karena sekarang media sosial itu jangkauannya luas banget, jadi ketika bikin sesuatu itu lalu viral,” jawabnya.

Dalam kesempatan itu pula Nikita mengungkapkan jika sejumlah kontroversinya merupakan sesuatu yang sengaja dibuat. “Kalau ribut-ribut itu, ya, aku bikin juga. By design. Aku kan enggak bodoh. Kalau cuma ribut, enggak dapat apa pun, ya rugi dan capek buatku. Jadi aku dan manajemen create saja (ribut-ribut) itu dengan baik, supaya cuan,” katanya secara terang-terangan.

Nikita pun tanpa ragu memaparkan bagaimana kontroversi dapat dimonetisasi hingga mendatangkan kesepakatan bisnis bernilai fantastis. Namun, jawaban itu tidak segera memuaskan Andy. Tidak mengherankan bila pengakuan Nikita memang seperti bertolak belakang dengan pemahaman umum bahwa perusahaan ataupun
jenama-jenama lebih memilih citra positif di mata publik. Namun, Nikita bersikukuh jika anggapan itu sudah tidak berlaku lagi.

“Tiap aku ribut, engagement itu naik drastis. Jadi, ya, enggak peduli sebenarnya mau ribut sama siapa. Tapi aku tata kata dan bahasaku itu tiap ribut.”

Dalam episode ini Andy juga menanyakan alasan perempuan yang akrab disapa Nyai itu gemar mengomentari atau bahkan membuka hal yang sama sekali tidak berhubungan dengannya. Teranyar, sikap ini ia lakukan terhadap adik ipar almarhumah aktris Vanessa Angel. Sikap itu pula yang kemudian mendorong lahirnya
petisi boikot Nikita.

 “Kok ikut campur urusan orang?” tanya Andy. Terkait dengan ini Nikita mengaku jika sikapnya didorong kebiasaan orang Indonesia yang kerap terlena melihat sosok yang sedang naik diberitakan. “Meski ada yang salah, tetap disanjung. Aku pengin kasih tahu saja, jangan terlalu mengagungkan orang, nanti ketika bikin kesalahan, akan dirisak ramai-ramai,” tuturnya.

Sementara itu, soal boikot, Nikita justru tidak merasa terjadi. Ia malah mengatakan hal yang sebenarnya ialah sebaliknya. “Enggak ada (yang memboikot), aku yang boikot TV,” jawab Nikita dengan percaya diri.

Prinsip dari ayah


Bicara keluarga, Nikita mengaku kedua orangtuanya meninggal sebelum ia lebih banyak dikenal dengan kontroversinya. Ayahnya sempat menyaksikan saat ia mulai meniti kariernya terlibat di proyek sinetron. Ia pun bercerita, sang ayah ketika itu beberapa kali mengantar-jemput ke lokasi syuting.

“Kalau melihat kamu sekarang ini, apa enggak dilarang sama mereka?” tanya Andy berandai-andai.

“Dilarang sih pasti. Tapi kalau anaknya enggak salah, papa bilang untuk lanjutkan saja. Aku dibesarkan dari keluarga yang punya prinsip kalau tidak salah, ya, teruskan,”
kenang Nikita.

Andy pun mengonfrontasi berbagai kasus dan tudingan miring pada Nikita, dari ribut-ributnya dengan organisasi Front Pembela Islam (FPI) yang kini secara kelembagaan sudah dibubarkan pemerintah hingga soal dirinya yang pernah terseret kasus prostitusi daring dan dua kali masuk bui. Simak jawaban selengkapnya
Nikita di tayangan malam ini.


Demi tiga anak


Kini, Nikita mengaku fokusnya ialah membesarkan ketiga anaknya. Ia juga tidak peduli dengan anggapan publik mengenai dirinya. Terpenting, ia bisa bertahan dan
mampu mengapitalisasi kontroversinya jadi cuan.

“Aku akan berubah kalau lawannya enggak sepadan untuk ributnya. Ya, ributnya yang elegan. Kalau lawan bisa dicuanin, kenapa enggak? Anakku tiga, enggak mau
mereka terbengkalai. Setahun lagi anak pertama pergi ke London buat sekolah. Aku hidup bukan untuk dengerin pendapat masyarakat. Aku, ya, buat diriku dan anak-anak. Kalau dengerin orang, enggak akan pernah ada benarnya.”

Andy pun mengajukan pertanyaan soal kemunculannya di Muktamar NU di Lampung dan Cirebon. “Ada parpol melamar? Dua partai besar, ya?” tanya Andy yang melanjutkan pertanyaan mengenai alasan parpol tertarik kepada Nikita.

“Aku kayaknya unik saja. Segala sesuatu yang kulakukan spontan. Mungkin ketika mereka panggil aku dan ngobrol tatap muka, ada sisi berbeda yang dilihat. Kalau di
medsos, televisi, itu kan kelihatannya kayak bodoh, tukang ribut, ya, itu jualan aku. Kalau lagi di luar kamera, di kehidupan biasa, ngobrol sama orang, ya, bisa menempatkan diri,” pungkas Nikita. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik