Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DEWASA ini di tengah kehidupan yang serbamodern, masalah yang paling sulit dilakukan ialah menjadi pendengar yang mumpuni. Baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Orang modern dengan berbagai aktivitas dan kemajuan di sekitarnya seakan kehilangan kemampuan untuk mengenali diri sendiri dan mencari solusi atas masalah yang tengah dihadapi. Terapis yang berperan besar dalam proses pemulihan masalah mental juga kerap gagal menempatkan diri sebagai pendengar yang bisa menyelami pasiennya dengan baik.
Kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik bagi diri sendiri dan sesama manusia, khususnya bagi terapis, adalah yang coba disajikan Erich Fromm dalam bukunya berjudul Seni Mendengarkan. Fromm menghadirkan analisis, pandangan, serta metode untuk membantu psikoanalisis atau studi tentang psikologis manusia yang dikembangkan oleh Sigmund Freud.
Freud adalah seorang pakar neurologi asal Australia. Ia menemukan ilmu psikolanalisis dan metode terapinya melibatkan dialog intensif antara pasien dan terapis.
Fromm merupakan seorang terapis yang telah lebih dari 50 tahun mempraktikkan teori psikoanalisis. Ia aktif sebagai pengajar dan dosen di New York, AS, dan Meksiko. Seni Mendengarkan berisikan buah pikiran Fromm yang beberapa di antaranya telah dipublikasikan dalam bentuk perkuliahan, wawancara, hingga seminar psikologi.
Bagian pertama dari jilid ini yang berjudul 'Faktor-faktor yang Mendorong Perubahan Pasien dalam Penyembuhan Analitis' merupakan teks dari kuliah yang digelar Fromm pada 1964 di Harry Stack Sullivam Society, New York. Bagian kedua yang berjudul 'Aspek-aspek Terapi Psikoanalisis' berisi saduran dari seminar yang diberikan oleh Fromm bersama Bernard Landis kepada mahasiswa psikologi Amerika di Locarno pada 1974.
Meski disajikan dengan banyak contoh realitas yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, buku ini memuat banyak teori psikologi yang dapat membantu psikoterapis memahami pasiennya dengan lebih mendalam. Tak hanya berdasarkan teori, tetapi juga dengan melakukan pendekatan humanis.
"Siapa pun yang pernah terlibat dengannya, di bawah payung psikoanalisis, niscaya merasakan keabadiannya sebagai pencari kebenaran, seorang teman atau pendamping yang kritis, juga kapasitasnya yang luar biasa atas rasa empati, kehangatannya, serta kemudahannya bergaul dengan orang lain," ujar editor Seni Mendengarkan, Rainer Funk, pada halaman 5.
Trauma
Pada bagian awal buku, Fromm banyak membahas teori psikoanalisis Freud dan pandangannya terhadap teori-teori tersebut. Ia membahas perbedaan dan contoh dari neurosis ganas dan jinak.
Neurosis merupakan gangguan psikologis yang memiliki gejala berupa kecemasan dan rasa takut. Fromm mencoba menggali lebih dalam mengenai faktor apa saja penyebab neurosis yang muncul pada seseorang, khususnya masyarakat modern saat ini.
‘Jadi, psikoanalisis adalah gerakan untuk membuat kehidupan yang lebih baik melalui sejumlah reformasi dalam kesadaran. Tetapi, tujuan itu tidak disertai dengan pertanyaan radikal menyangkut nilai dan struktur masyarakat yang ada. Freud dengan simpatinya berada di sisi mereka yang mendominasi, kemapanan’ (halaman 64).
Fromm juga mencoba memberikan pandangan kritisnya tentang konsep trauma yang kerap disandingkan oleh Freud dengan pengalaman di masa kanak-kanak. Ia memberi pandangan bahwa trauma kerap kali disalahartikan bahkan dilebih-lebihkan.
‘Trauma dapat terjadi di semua usia, tetapi peristiwa traumatis yang sama akan memiliki efek yang jauh lebih besar apabila terjadi sejak usia dini, meskipun pada saat yang sama, kekuatan penyembuhan seorang anak juga jauh lebih besar ketimbang orang dewasa. Ini benar-benar masalah yang rumit. Saya hanya ingin memperingatkan Anda untuk tidak menggunakan kata ‘trauma’ secara keliru, yang saat ini cukup sering saya temukan’ (halaman 62).
Bagi terapis, Fromm juga menyertakan saran dan arahannya untuk bisa mempraktikkan terapeutik yang juga memahami manusia hingga akarnya. Percakapan yang mengutamakan keterusterangan dan kejujuran merupakan hal yang harus diupayakan dengan maksimal oleh terapis terhadap pasien.
Meski mengandung beberapa materi pembahasan yang sangat ilmiah dan menggunakan istilah-istilah medis dan psikologis, buku ini juga dihadirkan Fromm dengan tujuan dapat membantu seseorang bisa secara mandiri memahami dan mendengarkan diri sendiri dengan baik. Beberapa pandangan dan metode tentang cara mengenal diri sendiri dihadirkan Fromm di bagian tengah hingga akhir buku.
Fromm secara gamblang menjelaskan mengenai neurosis karakter yang terjadi pada manusia modern dari sudut pandangnya sebagai terapis. Ia menyebutkan, mereka umumnya adalah orang-orang yang menderita akibat dirinya sendiri. Metode klasik terapeutik dengan bantuan terapis mungkin bisa dilakukan. Namun, langkah-langkah tambahan di luar prosedur psikoanalisis klasik sangat diperlukan.
Kemampuan diri sendiri untuk mendengarkan dan mengenali isi hati dan pikiran adalah metode lain yang harus bisa dilakukan. Hal itu digambarkan Fromm tak hanya sebagai sebuah teori yang statis, tetapi juga merupakan sebuah seni yang dinamis dan mungkin berbeda penerapannya pada setiap orang.
Kemauan dan upaya setiap orang untuk melangkah maju, mencari pengalaman baru, serta bergerak maju merupakan hal yang harus selalu dilakukan. Hal itu akan membantu seseorang menemukan versi baru yang mungkin lebih baik daripada dirinya sendiri.
‘Ia harus mencari pengalaman baru, dan terutama mengalami resistensinya sendiri dalam rangka menentukan langkah selanjutnya untuk bertindak secara berbeda. Jika tidak, ia tetap terkungkung dalam situasi dunia khayal, terlepas dari semua pengalaman subjektif yang dimilikinya’ (halaman 237).
Juga ditekankan metode-metode lain yang dapat diterapkan untuk mencapai pemahaman terhadap diri sendiri. Seperti menggugah minat pada dunia, belajar berpikir kritis, hingga mengenal diri sendiri dan menyadari ketidaksadaran diri.
Keheningan
Salah satu yang sangat ditekankan Fromm untuk mencapai keberhasilan seni mendengarkan ialah kemampuan berkonsentrasi atau bermeditasi. Setiap orang harus bisa menyelami dirinya sendiri secara tenang dalam keheningan. Hal itu yang semakin sulit dan jarang berhasil dilakukan orang modern.
Untuk bisa memfokuskan diri, dalam buku ini Fromm merekomendasikan beberapa referensi buku serta literatur yang dapat menjadi pedoman berlatih bermeditasi. Pedoman itu dianggap penting oleh Fromm karena berkonsentrasi untuk memahami diri sendiri membutuhkan latihan dan konsistensi.
Bahasan lain yang juga dihadirkan oleh Fromm dengan detail ialah mengenai konsep narsistik yang saat ini semakin familier ditemui di masyarakat modern. Ia menyebut bahwa konsep narsisme merupakan salah satu penemuan Freud yang paling penting.
Narsisme menjadi kata yang sangat penting dipahami setiap orang karena pada dasarnya setiap orang memiliki sisi narsistik yang membuat mereka hanya tertarik atas apa yang ada dalam pikirannya sendiri. Dalam buku ini Fromm membagi pandangannya agar sisi narsistik tersebut dapat berperan dengan baik dalam upaya pengembangan diri, bukan sebaliknya menjerumuskan.
Meski membutuhkan konsentrasi untuk bisa memahami isi pikiran Fromm dalam buku ini, secara keseluruhan semua yang ditulisnya masih dapat diterima oleh orang awam. Bagi pembaca awam, kesulitan mungkin akan muncul dalam memahami beberapa istilah dalam ilmu psikologi dan mengenal nama-nama tokoh yang pandangannya menjadi inspirasi atau ditentang oleh Fromm seperti Freud.
Namun, membaca Fromm dapat membuat pemahaman tentang ilmu psikologis menjadi lebih dinamis dan relevan dengan keseharian manusia yang kompleks. Seperti halnya Seni Mencintai, buku pertama Fromm, Seni Mendengarkan juga dapat menjadi pilihan bacaan tentang psikologi populer yang kaya akan referensi. (M-2)
BIOBUKU
Judul : Seni Mendengarkan
Penulis : Erich Fromm
Penerbit : IRCiSod
Penerjemah : R Eding Purwadi
ISBN : 978-623-6166-58-1
Cetakan Pertama, Juli 2021
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved