Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Akmal Fauzani Fadillah Relawan Pengubur Jenazah Covid-19

(*/M-1)
19/9/2021 05:10
Akmal Fauzani Fadillah Relawan Pengubur Jenazah Covid-19
Akmal Fauzani Fadillah(MI. Permana)

AKSI Akmal Fauzani Fadillah di masa pandemi ini dapat dikatakan contoh solidaritas sejati. Bukan dengan materi, Akmal menyumbangkan tenaganya sebagai pengubur jenazah pasien covid-19.

Hadir sebagai narasumber Kick Andy yang tayang malam ini, Akmal menuturkan jika tingginya angka kematian akibat covid-19 membuatnya terenyuh. Menjalani sekolah daring akibat pandemi, Akmal yang kala itu masih pelajar SMK Paramarta jurusan Teknik Mesin merasa dapat memanfaatkan waktu untuk membantu sesama.

Atas inisiatifnya sendiri, pelajar berusia 17 tahun itu kemudian menawarkan diri sebagai relawan di TPU Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan. Akmal mengaku pada awalnya ia hanya membantu menjadi penyemprot disinfektan lalu menjadi cleaning service. Namun, melihat petugas pengubur yang hanya berjumlah enam orang kewalahan, ia memberanikan diri menggantikan.

"Niat saya untuk membantu petugas yang cukup kelelahan juga. Saya juga merasa kasihan karena sudah ada yang cukup lelah petugas galinya, ya saya lah sebagai pengganti petugas gali untuk membantu memakamkan jenazah tersebut," kata Akmal.

Akmal mengaku pada awalnya sempat merasa takut tertular covid-19. Orangtuanya pun merasa keberatan. Namun, setelah membulatkan tekad, Akmal merasa yakin dan dapat membujuk orangtuanya untuk memberi izin.

Dengan keyakinan itu pula Akmal tidak goyah meski sempat dirundung teman-temannya dan dijauhi warga sekitar rumahnya. Baginya, kebutuhan menolong sesama lebih penting ketimbang risau dengan anggapan orang.

Dalam sehari, Akmal mengatakan pada saat itu, dia pernah memakamkan 57 jenazah dari pagi hingga pukul dua pagi. Hingga kini ia telah ikut memakamkan sekitar 1.859 jenazah.

Anak tunggal ini juga kerap ikut sedih melihat jenazah yang dimakamkan tanpa diantarkan keluarga jenazah. "Saya juga merasa walaupun bukan dari keluarga saya, saya pun merasa sedih, keluarga besar jenazah tersebut tidak bisa hadir secara langsung, benar-benar menguras perasaan," kenang pria yang bercita-cita menjadi perawat tersebut.

Dalam aktivitas membantu penggalian kubur tersebut, Akmal mengaku tetap mengutamakan pelajaran sekolah. "Jadi ketika ada pembelajaran online, saya lebih mengutamakan pembelajaran online sekolah. Setelah selesai, baru saya membantu petugas-petugas gali memakamkan," jelas Akmal yang kini telah lulus dari SMK. (*/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya