Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BAND yang terkenal di medio 90-an, Rumahsakit merilis lagu baru. Bertajuk 2021, lagu berbahasa Inggris itu menyiratkan tentang harapan di masa kelam yang kini dialami banyak orang.
“Gue nulis sebenarnya pada pertengahan-jelang akhir 2020, sekitar Agustus-September. Ada beberapa perubahan lirik juga. Intinya lagu 2021 ini pengin lebih menunjukkan we’re in this together. Apa pun yang bakal terjadi, dan enggak tahu bakal selesai kapan, tapi kita bersama-sama,” terang Mickey Nayoan, yang menulis lirik 2021, dalam konferensi pers virtual, Selasa, (17/8).
Lagu 2021 itu bernuansa ‘mars’ dengan instrumen drum yang lebih tebal dari instrumen lainnya. Synthesizer yang sudah menyertai sejak intro pun jadi kombinasi yang menarik dengan aransemen keseluruhan.
Mickey menambahkan jika lagu 2021 semula direncanakan menjadi bagian dari mini album yang dibuat setelah perilisan lagu Panasea. “Setelah Panasea tadinya mau rencana bikin EP (extended player/ mini album). Jadi 2021 jadi bagian dari EP. Cuma terhenti produksinya, jadi rilis ini dulu. Kalau perlu sih nanti langsung album, enggak EP lagi. Sambil nabung materi dan situasi kondusif untuk bisa ketemu di studio lagi,” lanjut Mickey yang juga menjadi keyboardis dan vokalis.
Selain 2021, Rumahsakit juga merilis ulang Ruang yang berada di album Nol Derajat (2000). Pada lagu Ruang, Rumahsakit memoderasi aransemennya, selain juga vokalis mereka yang sudah berganti. formasi rumahsakit saat ini adalah Mickey Nayoan, Sadam, Mark Ricardo Najoan, Fadli Wardhana, dan Muhammad Arief.
Beberapa platform sosial media seperti Tiktok dan Instagram dengan fitur Reels, bakal jadi sasaran band yang lahir medio 1994 di IKJ ini untuk menggaet pendengar dari generasi yang lebih muda. “Tapi memang kami tidak membuat formulasi khusus supaya fit ke platformnya sih. Tidak ada satu potongan riff atau reff yang ditujukan khusus buat platform tertentu,” kata Fadli yang merupakan penabuh drum Rumahsakit.
Mickey menambahkan, salah satu daya tarik kedua single ini ada pada lirik. Dia melihat platform seperti Tiktok selain identik dengan joget, juga lekat dengan lirik. Sehingga menurutnya rumahsakit pun bisa bermain dengan Tiktok.
Ketika ditanya terkait lisensi karya mereka yang tersebar di platform sosial media, Manajer Rumahsakit Satria Ramadhan (SRM Band Management) mengakui pentingnya keberadaan penerbit musik (publisher) untuk pengurusan berbagai hak cipta.
“Kami masih belajar untuk memperbaiki detail seperti itu saat ini. Berjalan bareng-bareng saling cek kalau nemu lagu dipakai oleh orang lain, akan hubungi. Jadi memang masih manual. Belum pakai publisher. Ke depan memang harus ada publisher khusus untuk urusin tetek bengeknya,” pungkas Satria. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved