Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Rayakan HUT RI ke-76, Seniman Gelar Parade 32 Monolog

Galih Agus Saputra
17/8/2021 10:25
Rayakan HUT RI ke-76, Seniman Gelar Parade 32 Monolog
Teater Lungid (kiri) dan teater ISBIMA merupakan dua dari 32 teater yang akan ambil bagian dalam parade Pamonaspati.(Instagram @pelakuteaterindonesia)

MERAYAKAN HUT RI ke-76, seniman teater Tanah Air menggelar parade monolog. Parade ini diikuti berbagai kelompok teater se-Nusantara. Total dalam parade bertajuk Pamonaspati itu ada 32 monolog yang diselenggarakan sejak hari ini hingga 15 September dan disiarkan melalui kanal Youtube Pelaku Teater Indonesia (PTI).

Pendiri dan sekaligus Ketua Umum Yayasan PTI, Adipatilawe dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Senin, (16/8) mengatakan Pamonaspati dapat terselenggara berkat adanya dukungan berbagai pihak. Salah satunya adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), khususnya Direktorat Kebudayaan, Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan.
 
"Pamonaspati ini sebagai bukti bahwa pelaku teater tidak mati. Pelaku teater tetap kreatif dan pelaku teater bisa," imbuh pelaku seni yang akrab disapa Lawe tersebut.

Beberapa teater yang ambil bagian adalah Teater Lungid (Jawa Tengah), Teater Peneti (Gorontalo), dan ISBIMA (Sulawesi Utara). 

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Judi Wahjudi menjelaskan, pelaku seni dan budaya pada dasarnya memiliki kedudukan yang sama dengan pelaku profesi lainnya. Sebabnya, penting bagi pemerintah maupun masyarakat luas untuk turut memberikan perhatian atas keberadaannya. 

Adanya dukungan dalam bentuk ruang dan akses, lanjutnya, juga dapat memberikan asupan 'imun' bagi masyarakat lewat tontonan. Lebih dari itu, baik pemerintah maupun masyarakat tidak akan mengalami kerugian dan kehilangan apabila mereka dapat menjaga para maestro atau pelaku profesi ini.

"Baik hilang karena beralih profesi karena kebutuhan kondisi atau meninggal akibat pandemi. Bisa dibayangkan bila selama pandemi kita tidak ada tontonan, bacaan, dan lain-lain, maka mari kita bersama sama bergotong-royong untuk saling meringankan dalam kondisi pandemi ini, dan tentunya sesuai dengan kapasitas kita masing-masing," imbuh Judi.

Selain pementasan monolog, tiap minggunya, YPTI juga akan menghadirkan diskusi virtual dengan berbagai tema seperti bicara karya, kelas tematik, teater tradisional, termasuk bincang Srikandi. (M-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya