Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Terlahir Lagi, Siti Nurbaya versi Musikal Siap Mengudara

Fathurrozak
28/6/2021 17:56
Terlahir Lagi, Siti Nurbaya versi Musikal Siap Mengudara
Siti Nurbaya, diperankan Arawinda Kirana(Dok. Indonesia Kaya)

Kisah tentang Siti Nurbaya dan Samsul Bahri, serta tokoh antagonis yang selama ini dikenal dalam novel lawas berjudul Kasih Tak Sampai karya Marah Rusli, menjadi titik keberangkatan dalam produksi terbaru Indonesia Kaya. Terinspirasi dari kisah tersebut, Indonesia Kaya menyajikan serial teater musikal Nurbaya, yang terdiri dari enam episode.

Episode perdana, akan tayang pada (1/7) pukul 19:00 WIB di kanal Youtube IndonesiaKaya. Sementara, sisa episodenya akan tayang pekan. Bercerita tentang keluarga Minang di Jakarta pada era 1970-an, berfokus pada kisah Siti Nurbaya (diperankan Arawinda Kirana) yang ingin tetap mewujudkan cita-citanya sebagai jurnalis dan tidak mau buru-buru menikah. Di satu sisi, kekasihnya Samsul Bahri (diperankan Bukie Mansyur) meneruskan studi ilmu hukumnya ke Belanda. 

Keluarga Nurbaya, khususnya sang tante (diperankan Riafinola Ifani Sari) ingin agar ia cepat menikah. Upaya itu kemudian mempertemukan Nurbaya dengan Bung Meringgih (diperankan Bima Zeno), pengusaha asal tanah Minang yang tengah membangun kerajaan bisnisnya di Jakarta.

Dari proses penulisan naskah hingga produksi, setidaknya membutuhkan waktu delapan bulan. Naya Anindita bersama Venytha Yoshiantini bekerja sama sebagai sutradara. Para pemeran yang bermain dalam serial ini, telah melewati proses panjang dari audisi terbuka yang total mendapat 800-an submisi. Hingga kemudian disaring menjadi 100, dan total akhir adalah 27 pemain. 

Pemeran utama Arawinda Kirana, yang memerankan Nurbaya mengatakan karakter yang diperankannya adalah simbol tentang feminisme yang cerita heroismenya bisa memotivasi semua orang untuk bisa memilih impian yang dikehendaki. Salah satu proses yang dilaluinya untuk mengenal karakter ini adalah dengan membaca karya aslinya, yang ia dapat dari salah satu produser.

 “Siti Nurbaya yang kumainkan adalah seorang perempuan minang yang tinggal di Jakarta pada periode 70-an. Dibesarkan di lingkungan keluarga yang kental akan budaya minang, dari tante, bapak, dan saudara, kental dengan budaya Minang. Karena dia juga besar di Jakarta, jadi punya pemikiran yang cenderung lebih terbuka dari misalnya para saudaranya,” kata Arawinda dalam konferensi pers virtual serial teater musikal Nurbaya, Senin, (28/6).

Sementara itu, Garin Nugroho yang juga terlibat dalam produksi ini mengatakan karya klasik akan selalu menarik untuk ditafsirkan ulang. Meski sederhana tapi punya kompleksitas isu yang terkandung.

“Ini sebagai bentuk penghormatan pelopor karya novel modern yang ada saat ini dan sebagai cara generasi muda untuk mengetahui nilai pada karya novel zaman itu yang sudah avant garde. Dengan melihat karya ini, sederhana tapi bisa banyak melihat aspek. Dari sejarah, sastra, dan karya ditafsir ulang ke penonton.” kata Garin di tengah tur teaternya di Jerman.

Direktur program Indonesia Kaya Renitasari Adrian pun berharap, setelah serial teater musikal Nurbaya, juga bisa mengangkat cerita dari daerah lain di Indonesia. Harapannya, juga bisa membawa produksi ini di atas panggung.

“Konsepnya akan seperti apa, tentu kami berharapnya pandemi selesai dulu untuk bisa kembali ke panggung. Kalau ternyata belum bisa, kami akan bawakan cerita dari daerah lain juga, pada tahun depan,” katanya. (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik