Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Awas, TikTok Challenge ini Bisa Bahayakan Jantung

Nike Amelia Sari
08/6/2021 15:22
Awas, TikTok Challenge ini Bisa Bahayakan Jantung
Ilustrasi protein bubuk(Unsplash/HowToGym)

Aplikasi TikTok dihiasi dengan berbagai challenge, termasuk challenge kesehatan, seperti video latihan dan gym hacks. Baru-baru ini,  tren yang dinamakan sendok kering atau dry scooping ini banyak diikuti oleh pengguna aplikasi TikTok yang ternyata cukup berbahaya untuk kesehatan jantung. 

Pekan lalu, seorang wanita bernama Briatney Portillo dikabarkan mencoba tantangan itu sehingga menyebabkan serangan jantung dan dirawat di rumah sakit.

"Saya mulai merasakan perasaan berat di dada saya dan sedikit nyeri. Rasa sakit itu menjalar ke punggung dan lengan kiri saya sehingga lengan kiri saya sedikit lemas. Jadi, saya tahu itu serangan jantung. Saya menelepon 911 dan ambulans datang," kenangnya kepada buzzfeed, situs berita dan hiburan digital.

Dry scooping merupakan tren yang dilakukan orang dengan mengambil satu sendok protein bubuk sebelum berolahraga dan menelannya kering tanpa dicampur air. Setelah itu, dilanjutkan dengan meminum sedikit air. Orang melakukan tren ini untuk mendapat ledakan energi sebelum mereka berolahraga.

Sayangnya, pengalaman Portillo tersebut tidak menghentikan ribuan orang di TikTok untuk tetap mencoba dan melakukan tren ini dengan membuat video dan mengunggah dengan tagar terkait, memiliki lebih dari 400.000 tampilan.

Lalu, apakah benar jika tren sendok kering ini berbahaya untuk jantung? Seorang ahli jantung membenarkan bahwa tren ini sangatlah tidak bermanfaat sama sekali. 

"Ide ini mirip dengan kegemaran efedrin untuk menurunkan berat badan yang sekarang dilarang. Tujuan di balik menyendoki kering adalah untuk memungkinkan suplemen penambah kinerja pra-latihan memasuki aliran darah lebih cepat daripada minuman pra-latihan biasa," kata Dr. Satjit Bhusri, ahli jantung dan pendiri Upper East Side Cardiology, seperti dilansir dari foxnews.com, Selasa (8/6).

Alih-alih mencampur bubuk untuk pralatihan ke dalam minuman encer baik susu atau air, tren yang viral di TikTok ini membuat penggunanya menelan bubuk kering dan kemudian dilanjut dengan minum air. 

Menurut Men's Health, selain kafein, banyak produk pralatihan termasuk creatine, taurine, B-viatmins, NO2-boosters, dan asam amino rantai cabang.

"Dengan menyendok kering, penyerapan dimulai langsung melalui selaput di mulut Anda dan berlanjut melalui kerongkongan dan masuk ke perut Anda. Sebagai bubuk kering murni, tidak ada pengenceran dan masuknya cepat ke dalam aliran darah Anda menghasilkan pelepasan suplemen secara langsung,"  jelas Bhusri.

"Di antaranya, kafein dengan dosis sangat tinggi yang memasuki darah dengan sangat cepat. Ini, seperti efedrin, menyebabkan peningkatan adrenalin secara tiba-tiba dan membuat jantung menjadi overdrive (bekerja berlebihan)," lanjutnya.

Itu bisa sangat berbahaya bagi seseorang yang memiliki penyakit arteri koroner (penyakit jantung koroner) yang tidak terdiagnosis atau dapat memicu aritmia (gangguan irama jantung) yang mengarah ke implikasi kesehatan yang berbahaya.

"Pada orang yang memiliki penyakit arteri koroner yang tidak terdiagnosis, terjadi ketidaksesuaian pasokan oksigen karena jantung menuntut lebih dan lebih, tetapi karena penyumbatan yang tidak terdiagnosis, pasokannya tidak ada, ini mengarah pada serangan jantung. Peningkatan detak jantung juga bisa menjadi pemicu aritmia yang mendasarinya. Hal ini dapat menyebabkan, antara lain, stroke," paparnya.

Kafein juga dapat memicu fibrilasi atrium (denyut jantung tidak teratur) yang menyebabkan gumpalan darah terbentuk di jantung yang dapat berjalan ke otak. Ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang diperingatkan Bhusri dapat memiliki efek domino pada organ.

"Alternatifnya adalah standar emas, pengkondisian tubuh. Jika dilakukan dengan cara yang benar, dengan program diet dan olahraga terstruktur, hasil serupa akan tercapai. Apalagi hasil ini akan memberikan efek positif pada tubuh dan jantung. Menjadikan jantung yang lebih sehat, sistem kardiovaskular yang lebih rileks, dan penurunan risiko penyakit jantung yang nyata," pungkasnya. (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya