Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Ingkung Gurame yang Terbaru Kuliner Lezat di Imogiri

Mediaindonesia.com
03/4/2021 20:32
Ingkung Gurame yang Terbaru Kuliner Lezat di Imogiri
Ingkung gurameh.(MI/Ardi Teristi)

Kecamatan Imogiri dikenal sebagai komplek makam raja-raja Mataram. Selain itu, banyak pula kuliner-kuliner legendaris di tempat ini, dari bakmi jawa, sate klathak, ayam ingkung, hingga wedang uwuh.

Selain ingkung ayam, di Imogiri ternyata terdapat variasi kuliner ingkung, yaitu ingkung gurame. Kuliner ini menggabungkan cita rasa tradisional bumbu ingkung dengan ikan gurame.

Ingkung gurame dijual di rumah makan Ingkung Djawa. Lokasi rumah makan yang beroperasi sejak 2018 ini berada daerah pedesaan, tepatnya di Desa Wisata Karangtengah, Imogiri, Bantul. Lokasinya berjarak 18 kilometer dari Malioboro atau 8 kilometer dari hutan pinus Mangunan.

Walau cukup jauh dari Kota Yogyakarta, tempat ini sering dikunjungi tokoh-tokoh politik nasional, dari Airlangga Hartato hingga Dedi Mulyadi. "Ingkung Djawa memang dibangun untuk nguri-uri (menghidup-hidupi) kuliner tradisional (Bantul)," kata Johan Cahyana, 31,  pengelola Ingkung Djawa, Selasa (30/3).

Awalnya, kuliner andalan di Ingkung Djawa adalah ingkung ayam. Namun, setelah dibuka, ada beberapa pelanggan yang datang ternyata alergi dengan daging ayam. Dari situ, dia berpikir, cara menghadirkan menu ingkung bagi mereka yang alergi terhadap daging ayam. "Kami kemudian memilih ikan gurame sebagai pengganti ayam. Selain dagingnya lembut, gizi ikan gurame juga tinggi," terang dia.

Memasak ingkung ayam berbeda dengan ingkung gurameh. Jika memasak ingkung ayam, daging ayam mentah langsung dimasak dengan bumbu ingkung. Namun, jika memasak ingkung gurameh, ikan gurame mentah tidak bisa dimasak langsung dengan bumbu ingkung. Jika hal itu dilakukan, daging ikan gurame akan hancur.

"Ikan gurameh harus digoreng sebentar, setelah itu baru dimasak dengan bumbu ingkung," kata dia. Sebelum digoreng, ikan gurameh dilumuri bumbu ingkung agar bumbu ingkung bisa meresap dalam daging.

Proses memasak ingkung gurameh hanya sekitar 20 menit, dari ikan gurame dilumuri bumbu ingkung, digoreng, hingga dimasak lagi dengan bumbu ingkung. "Bumbu ingkungnya didapat dari warisan turun temurun," kata dia.

Harga ingkung gurame pun cukup terjangkau. Ingkung gurameh dijual 10ribu per ons. Padahal, seekor ikan gurame beratnya mencapai 8 ons sampai 1 kilogram.

Selain ingkung gurame, Ingkung Djawa juga memiliki menu andalan yang lain, yaitu gudeg manggar dan wedang uwuh. Dua menu tersebut merupakan kuliner tradisional khas Bantul.

Ia mengatakan, selama pandemi Covid-19, jumlah pengunjung turun drastis hingga 75 persen. Strategi penjualan pada masa pandemi Covid-19 pun sedikit diubah, yaitu lebih fokus ke acara hajatan daripada kunjungan langsung.

Salah seorang pengunjung, Wuri mengaku baru pertama menyantap ingkung gurame. "Ikannya empuk, bumbu meresap. Daging tidak hancur. Bumbu ingkungnya lezat, santan kental, gurih, dan manis," tutup dia. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya