Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Gaya Hidup Gen X dan Y Lebih Buruk dari Generasi Sebelumnya

Galih Agus Saputra
23/3/2021 18:35
Gaya Hidup Gen X dan Y Lebih Buruk dari Generasi Sebelumnya
Gen Y dengan gaya hidup bergadget.(Eliott Reyna/ Unsplash)

GENERASI X dan Y selama ini kerap dinilai unggul karena dianggap lebih berpikiran terbuka dan dekat dengan teknologi. Namun, siapa sangka jika generasi ini ternyata juga punya masalah serius, terutama berkenaan dengan gaya hidup atau kesehatan mereka.

Gen X yakni yang lahir 1965-1980 dan Gen Y atau disebut juga millenial yang lahir 1981-1999. Hui Zheng, sosiolog asal The Ohio State University, Amerika Serikat (AS) mengatakan generasi X dan Y memiliki perilaku tidak sehat meliputi, konsumsi alkohol hingga rokok, serta lebih banyak yang mengalami depresi dan kecemasan.

Zheng mengutarakan hal demikian setelah melakukan penelitian bersama Mahasiswa Pascasarjana Ohio State University, Paola Echave. Hasil penelitian mereka dipublikasikan lewat American Journal of Epidemiology, pertengahan Maret lalu. Menurut Zheng, fenomena seperti ini akan meningkatkan angka kematian generasi muda dan lebih buruk dari generasi sebelumnya. 

"Profil kesehatan yang memburuk yang kami temukan pada Gen X dan Gen Y mengkhawatirkan. Jika kita tidak menemukan cara untuk memperlambat tren ini, kita berpotensi melihat peningkatan angka kesakitan dan kematian di AS seiring dengan bertambahnya usia generasi ini," kata Zheng, seperti dilansir dari Science Daily, Selasa, (23/3).

Penelitian Zheng dan Echave menggunakan data yang diambil dari Pusat Statistik Kesehatan Nasional AS. Mereka mengamati  'Survei Kesehatan dan Gizi Nasional 1988-2016', yang melibatkan 62.833 responden. Selain itu, mereka juga mengamati hasil 'Wawancara Kesehatan Nasional 1997-2018', yang mencakup 625.221 responden.

Untuk mengukur kesehatan fisik responden, mereka menggunakan delapan indikator kondisi yang meliputi sindrom metabolik, konstelasi risiko penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan diabetes. Dari indikator tersebut kemudian diperoleh sejumlah hasil amatan seperti, lingkar pinggang, tekanan darah, kadar kolesterol, hingga indeks massa tubuh. 

Hasil amatan Zheng dan Echave juga menemukan kecemasan dan depresi meningkat pada warga kulit putih sejak generasi Baby Boomer (kelahiran 1943-45) hingga Gen Y. Meski demikian, statistiknya terlihat datar pada warga kulit hitam dalam periode generasi yang sama.

Akan tetapi, konsumsi miras terlihat meningkat baik untuk pria kulit putih dan kulit hitam, terutama setelah generasi X akhir (kelahiran 1973-80). Konsumsi narkoba mereka di jalanan juga meningkat, bahkan sejak era Boomer akhir (kelahiran 1956-64). Menurut Zheng dan Echave, konsumsi narkoba di jalanan sebenarnya sempat menunjukan penurunan. Akan tetapi, statistik kembali menunjukan peningkatan sejak era generasi X. 

Anehnya, angka 'kemungkinan pernah merokok' berangsur meningkat dari generasi ke generasi baik untuk warga kulit hitam dan putih. Meski awalnya sempat diragukan karena terdapat laporan penurunan konsumsi rokok sejak 1970-an, Zheng menjelaskan, salah satu kemungkinannya adalah orang-orang di generasi yang lebih tua berhenti merokok dalam jumlah yang lebih besar, sementara generasi yang lebih muda lebih mungkin untuk mulai merokok.

Zheng lantas mengatakan hasil penelitian ini mungkin adalah peringatan dini untuk apa yang akan terjadi di masa depan. Generasi X dan Y mungkin relatif masih muda, akan tetapi tidak tepat jika masalah kesehatannya diremehkan begitu saja. "Ketika mereka bertambah tua dan penyakit kronis menjadi terlihat lebih umum, mungkin kita baru akan memiliki pandangan yang lebih baik untuk kesehatan mereka," pungkas Zheng. (M-1) 
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik