Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Fesyen menjadi salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia. Baik dari sisa produksi atau dari pakaian bekas yang berakhir di tempat pembuangan akhir sampah.
Direktur PT Asia Pacific Rayon (APR), Basrie Kamba, mengatakan bahwa melihat kondisi bumi saat ini, pergeseran kebiasaan dalam bidang fesyen menjadi lebih ramah lingkungan bukan lagi sekadar pilihan.
Upaya mengubah industri fesyen menjadi ramah lingkungan harus dilakukan dengan cepat dan melibatkan semua pihak yang terlibat. Mulai dari pengusaha tekstil, desainer, hingga masyarakat sebagai konsumen.
"Harus ada komitmen dari semua pelaku industri fesyen untuk membuat roadmap sebagai panduan dan pedoman pelaksanaan bisnis fesyen yang berkelanjutan. Mulai dari desain, pemilihan bahan baku, proses produksi atau rantai pasoknya," ujar Basrie, dalam bincang virtual, Jumat, (26/2).
Basrie mengatakan selain komitmen pelaku bisnis, juga harus ada edukasi masif pada masyarakat sebagai konsumen produk fesyen. Edukasi harus diberikan agar setiap konsumen mau memertimbangkan bahan baku pakaian yang akan dibeli.
"Melibatkan para konsumen pengguna fesyen agar pola dan kebiasaan dalam konsumsi produk fesyen bisa lebih bertanggung jawab. Jadi kalau sebelumnya konsumen hanya mempertimbangkan model dan harga, saat ini harus mengedukasi konsumen untuk lebih peduli pada bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan setiap produk fesyen yang akan dibeli," tutur Basrie.
Ia mengatakan upaya mengubah pola bisnis dan konsumsi fesyen menjadi lebih ke arah ramah lingkungan mau tidak mau harus diikuti Indonesia. Karena saat ini, berbagai negara di dunia sudah bergeser pada kebiasaan tersebut. Dengan begitu, industri fesyen di tanah air tetap akan bisa bersaing dan memiliki reputasi yang baik di mata dunia.
"Perilaku konsumen di sejumlah negara sudah berubah terhadap fesyen. Kita di Indonesia harus ikut dalam trend movement yang berjudul sustainable fashion ini," ujar Basrie. (M-2)
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
DESAINER Nila Baharuddin, kembali hadir di Jepang dengan koleksi eksklusif tas handmade. Salah satu yang menjadi sorotan utama dalam koleksinya adalah tas perpaduan makramé dan rotan.
Anna Wintour mundur dari American Vogue setelah 37 tahun. Ia tetap pegang posisi global di Condé Nast. Pergantian besar tengah terjadi di tubuh perusahaan.
Busana dengan gaya khas Italia 1951 tampil di koleksi dari merek fesyen asal Italia Max Mara, berkolaborasi dengan merek dasi asal Italia E. Marinella.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
Temukan perjalanan inspiratif THENBLANK, brand fashion lokal yang lahir dari ruang tamu kecil hingga sukses menembus pasar digital bersama Shopee.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved