Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Fesyen Ramah Lingkungan Bukan Lagi Sekadar Pilihan

Putri Rosmalia
27/2/2021 13:25
Fesyen Ramah Lingkungan Bukan Lagi Sekadar Pilihan
Material organik sebagai salah satu penunjang sustainable fasion.(terovesalainen/123RF)

Fesyen menjadi salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia. Baik dari sisa produksi atau dari pakaian bekas yang berakhir di tempat pembuangan akhir sampah.

Direktur PT Asia Pacific Rayon (APR), Basrie Kamba, mengatakan bahwa melihat kondisi bumi saat ini, pergeseran kebiasaan dalam bidang fesyen menjadi lebih ramah lingkungan bukan lagi sekadar pilihan.  

Upaya mengubah industri fesyen menjadi ramah lingkungan harus dilakukan dengan cepat dan melibatkan semua pihak yang terlibat. Mulai dari pengusaha tekstil, desainer, hingga masyarakat sebagai konsumen.

"Harus ada komitmen dari semua pelaku industri fesyen untuk membuat roadmap sebagai panduan dan pedoman pelaksanaan bisnis fesyen yang berkelanjutan. Mulai dari desain, pemilihan bahan baku, proses produksi atau rantai pasoknya," ujar Basrie, dalam bincang virtual, Jumat, (26/2).

Basrie mengatakan selain komitmen pelaku bisnis, juga harus ada edukasi masif pada masyarakat sebagai konsumen produk fesyen. Edukasi harus diberikan agar setiap konsumen mau memertimbangkan bahan baku pakaian yang akan dibeli.

"Melibatkan para konsumen pengguna fesyen agar pola dan kebiasaan dalam konsumsi produk fesyen bisa lebih bertanggung jawab. Jadi kalau sebelumnya konsumen hanya mempertimbangkan model dan harga, saat ini harus mengedukasi konsumen untuk lebih peduli pada bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan setiap produk fesyen yang akan dibeli," tutur Basrie.

Ia mengatakan upaya mengubah pola bisnis dan konsumsi fesyen menjadi lebih ke arah ramah lingkungan mau tidak mau harus diikuti Indonesia. Karena saat ini, berbagai negara di dunia sudah bergeser pada kebiasaan tersebut. Dengan begitu, industri fesyen di tanah air tetap akan bisa bersaing dan memiliki reputasi yang baik di mata dunia.

"Perilaku konsumen di sejumlah negara sudah berubah terhadap fesyen. Kita di Indonesia harus ikut dalam trend movement yang berjudul sustainable fashion ini," ujar Basrie. (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya