Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PARA tenaga medis dan tenaga kesehatan yang berjuang di garis depan selama pandemi ini tentunya membutuhkan rehat. Namun bagaimana jika jeda itu diisi dengan menonton film sendirian selama sepekan di mercusuar di pulau terpencil?
Itulah yang didapatkan Lisa Enroth, perawat yang bertugas di bangsal covid-19 sebuah rumah sakit di Swedia. Dengan latar belakang pekerjaannya, Enroth dipilih oleh penyelenggara the Isolated Cinema, sebuah program di Goteborg Film Festival.
Dikutip dari situs resmi festival itu, goteborgfilmfestival.se, Senin (1/2), Enroth terpilih dari 12 ribu orang dari 45 negara yang melamar ke program tersebut. Menjadi pemenang, perempuan yang berasal dari Skövde, kota kecil di timur Goteborg itu berhak menonton 60 film premier (tayang perdana) di sebuah mercusur di pulau bernama Pater Noster, Swedia selama sepekan.
“Tidak ada kerumunan, tidak ada perayaan, tidak ada tiket bioskop yang terjual habis. Fokus festival tahun ini, Social Distances, menjelajahi dunia baru yang muncul setelah pandemi. Apa arti film bagi kita ketika kita terisolasi dari yang lainnya? Untuk menyelidikinya, kami membuka bioskop baru. Di tengah lautan. Hanya ada satu orang penggemar film, sendirian, mengisolasi diri secara total dari dunia luar. Tidak ada telepon, tidak ada keluarga, tidak ada teman. Hanya lautan, dan program film festival dengan 60 pemutaran perdana film. Selama tujuh hari,” bunyi keterangan program te Isolated Cinema.
Penyelanggara mengungkapkan jika mereka memilih Enroth karena terkesan akan surat lamarannya. "Wawancara dan tes yang dilakukan selanjutnya, memperkuat kesan kami tentang dia sebagai kandidat yang tepat. Dan di saat-saat sulit ini, rasanya sangat tepat untuk dapat memberikan pengalaman unik ini kepada salah satu dari banyak pahlawan di bidang kesehatan, yang semuanya bekerja keras melawan covid-19,” kata CEO Göteborg Film Festival Mirja Wester, dikutip dari situs resmi festival.
Program menonton sendirian itu telah dijalankan Enroth sejak 30 Januari dan dijadwalkan akan selesai pada 6 Februari 2021. Di tempat asalnya, ia memang merupakan moviegoers yang jadi bagian dari klub film lokal.
Sebenarnya, Lisa tidak benar-benar sendirian di pulau tersebut. Ia didampingi satu petugasuntuk mengontrol kondisi Lisa dan demi keamanan. Ia juga dibekali gawai untuk merekam video diary-nya yang dibagikan melalui situs resmi Goteborg Film Festival, dan kita bisa melihat pengalaman Lisa.
“Kemarin saya hanya nonton dua film, pertama film Swedia Tigrar (Tigers), yang punya aktor bagus menurut saya. Karakter si laki-laki, dia sangat brilian dan cerita di film ini luar biasa,” komentar Enroth mengenai film yang ditontonnya yang menurutnya film ini menghadirkan fakta mengenai pemain sepakbola yang tidak memiliki jaring pengaman. Film itu menurutnya juga mengingatkan pada situasi ketika seseorang untuk pertama kalinya ke luar dari lingkungan rumah atau keluarga.
“Lalu saya menonton Undine, film Jerman. Film ini harusnya tidak saya tonton sendirian sih. Karena memunculkan banyak pemikiran dan pertanyaan.. dan, ah, saya kangen pelukan. Di film itu ada banyak pelukan," tambahnya.
Enroth juga mengungkapkan pengalaman unik soal tinggal di rumah mercusuar itu. Di hari kedua, ia terbangun tanpa alarm di pukul tujuh pagi. Hal itu bukan kebiasaannya dan selanjutnya tidak dapat tidur lagi.
“Mungkin rumahnya berhantu, saya tidak tahu. Jadi saya pergi ke luar, di tengah udara yang sangat dingin. Dan saya berjalan untuk menunggu matahari terbit," kisahnya. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved