Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
DALAM catatan sejarah, beberapa negara di dunia menunjukkan kemampuan mereka keluar dari kemiskinan karena adanya inovasi. Begitu menurut pengamatan ekonom Prof Rhenald Kasali. Beberapa di antaranya ialah Israel, Korea Selatan, Singapura, dan Malaysia. Sementara itu, beberapa negara di Afrika dan Asia, termasuk Indonesia, masih harus berjibaku.
“Yang sampai saat ini belum berhasil keluar adalah karena tidak menggunakan pendekatan inovasi, tetapi subsidi. Subsidi disebut dengan pendekatan push, sementara inovasi disebut dengan pendekatan pull. Bagaimana melakukan inovasi sehingga tercipta lapangan kerja baru dengan manusianya berpartisipasi sebagai konsumen sekaligus tenaga kerja,”
ungkap Rhenald dalam wawancara bersama Media Indonesia melalui sambungan telepon, Rabu (30/12).
Guru besar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini kemudian memberi contoh yang terjadi dengan Amerika Serikat pada awal abad 20. Ketika lapangan pekerjaan sebelumnya
pertanian, lalu muncul pabrik, akhirnya banyak yang menganggur. Tapi inovasi kemudian muncul dari Henry Ford dengan mendirikan pabrik mobil Ford untuk memproduksi mobil murah. Dari situ, lalu muncul industri turunannya yang turut menopang.
“Hari ini, Indonesia sedang menghadapi itu. Karena panik, tidak bekerja dengan skala ekonomis. Mal, hotel, semua mengurangi pekerjanya. Sebab itu, perlu inovasi karena akan memudahkan birokrasi pelaku perusahaan lama,” tambahnya.
Dalam buku terbarunya, Road to Prosperity (2020), ia menyinggung pemimpin daerah juga sebaiknya jangan sekadar memikirkan kemakmuran yang dicapai dengan mengandalkan
subsidi maupun bantuan sosial.
“Kalau tahun depan uang tidak ada, ekonomi terpuruk, dan pendapatan tidak sebesar sebelumnya, mau subsidi apa? Bangsa harus bersiap dengan inovasi yang bisa dikomersialkan. Dengan mengorkestrasi ekosistem seperti yang saya jelaskan, lapangan kerja baru bisa diserap. Kemampuan bekerja, daya beli baru, dengan pendekatan ekonomi yang lebih sehat. Inovasi menjadi strategi untuk menciptakan ekonomi yang baik.”
Salah satu yang diinovasikan pendiri Rumah Perubahan ini ialah dengan mendirikan Mahir Academy. Mahir Academy lahir sebagai respons atas kurangnya tenaga kerja dengan kompetensi teknologi digital untuk menjawab kebutuhan zaman.
“Kita saat ini kekurangan 9 juta digital talent. Mahir Academy didirikan untuk menjawab tantangan tersebut.” (Jek/M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved