Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
ADA pemandangan yang menarik ketika kita memperhatikan plang (papan) nama dokter yang terpasang di depan tempat praktik mereka. Sebagian di antaranya menuliskan singkatan dokter dengan Dr (huruf D kapital), tetapi ada juga yang menuliskannya dengan dr (huruf d kecil). Hal ini membuat Sebagian orang bingung dengan singkatan DR, Dr, dr untuk doktor dan dokter yang dipakai rumah sakit.
Tulisan di plang tersebut membuat orang bertanya, apakah itu singkatan dari doktor atau dokter atau seseorang yang menyandang gelar ganda, dokter yang juga menyelesaikan pendidikan S-3 (doktor).
Selain masalah singkatan itu, ada juga sebagian orang yang tidak paham perbedaan arti antara dokter dan doktor. Bahkan ada pula yang menganggap dokter dan doktor itu memiliki arti yang sama. Demikian pula dengan singkatan DR, Dr, dan dr dianggap sama pula kepanjangannya. Padahal ada perbedaan sangat mendasar pada ketiganya.
Akibatnya, banyak penulisan singkatan gelar yang ditulis tidak seperti yang seharusnya dan membuat orang ragu.
Baca juga: Bahasa Indonesia Diminati Warga Asing
Dalam buku Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD), penulisan gelar secara intens disinggung, bahkan disertai beberapa contoh penulisan yang benar. Gelar DR menyatakan gelar kehormatan doktor honoris causa. Gelar tersebut diberikan perguruan tinggi kepada tokoh yang mumpuni di bidang tertentu.
Sementara itu, gelar Dr ialah singkatan dari doktor. Gelar ini adalah gelar kesarjanaan tertinggi yang diberikan perguruan tinggi kepada seorang sarjana yang telah menulis dan mempertahankan disertasinya. Ini merujuk pada gelar kesarjanaan yang sudah ditempuh seseorang, yakni strata tiga (S-3).
Kemudian, untuk dr ialah singkatan bagi gelar dokter atau orang yang telah menyelesaikan pendidikan kedokteran. Seseorang yang telah lulus dari pendidikan kedokteran yang ahli dalam penyakit dan pengobatan.
Lalu, bagaimana jika seseorang memiliki gelar doktor dan sebagai dokter sekaligus? Bagaimana penulisannya jika ada sesorang yang memiliki gelar ganda? Apakah ditulis salah satunya saja? Jawabannya ialah tidak. Semua gelar dapat ditampilkan dalam penulisan. Contoh penulisan yang benar, misalnya Dr. dr. Indra Agusrahman.
Baca juga: Mengembalikan Makna Sunah
Berikut ini saya menemukan beberapa penulisan yang berbeda dalam plang di bangunan rumah sakit yang cukup membingungkan banyak orang bagaimana penyebutannya. Misalnya, RS dr. Sismadi, RS Dr. Suyoto, RS Dr. Reksodiwiryo, RSU Dr. Soetomo, RSUP Dr. Sardjito, Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, RSUD dr. Soedono, RSUP Dr. Kariadi Semarang, RS Dr. J. H. Awaloei, Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan, RSK dr. Tadjuddin Chalid Makassar, RSUD dr. Murjani Sampit, RSUD dr. Slamet Garut, dan RSUP Dr. Hasan Sadikin.
Penulisan Dr dan dr di plang bangunan rumah sakit di atas berbeda- beda. Praktik penulisan itu yang bisa bikin orang bingung. Seharusnya untuk penulisan Dr di plang bangunan rumah sakit, jika dokter tersebut juga menyandang S-3, hendaknya ditulis dengan RS. Dr. dr. (nama dokter).
Namun, jika dokter tersebut hanya bergelar dokter S-1 atau tidak menyandang gelar S-3, sebaiknya ditulis dengan RS. dr. (nama dokter). Dengan demikian, alangkah baiknya jika para pemakai bahasa menggunakan singkatan itu secara konsisten sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Kamu yang ingin mengetahui apa itu ice breaking, berikut penjelasan tentang hal tersebut!
Yuk main teka-teki lucu dan menghibur ini dengan teman.
SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika.
Bapak tuh KORUPTOR yang ciamik, Paling berani tapi okeeeee. Ampuuun... Jangan dipuja puji dooong..
PANDEMI covid-19 menghantam hampir seluruh aspek kehidupan manusia, tak terkecuali kesehatan jiwa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved