Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Inilah deretan Pemenang di Festival Film Dokumenter 2020

Fathurrozak
14/12/2020 22:50
Inilah deretan Pemenang di Festival Film Dokumenter 2020
Film k0s0ng garapan Chonie Prysilia dan Hizkia Subiyantoro mendapat special mention di kategori dokumenter panjang Indonesia.(Dok. Instagram @jendelachonie)


BERLANGSUNG sejak 25 November, Festival Film Dokumenter 2020 berakhir hari ini. Dalam program kompetisi FFD 2020, empat kategori dibuka, yakni dokumenter pelajar, dokumenter pendek, dokumenter panjang Indonesia, dan dokumenter panjang internasional.

Pemenang kategori dokumenter pelajar adalah film Rintih di Tanah Pilu (Muhammad Fitra Rizkika dan Rahma Wardani). Sementara, pemenang kategori dokumenter pendek adalah Salmiyah (Harryaldi Kurniawan). Film Help Is On The Way (Ismail Fahmi Lubis), yang tahun lalu menjadi pemenang dalam gelaran FFI keluar sebagai pemenang kategori dokumenter panjang Indonesia. Dan untuk kategori dokumenter internasional dimenangkan film asal Filipina, Aswang. 

Dua film, mendapat special mention. Film k0s0ng garapan Chonie Prysilia dan Hizkia Subiyantoro di kategori dokumenter panjang Indonesia, dan Nan (Peng Zuqiang) mendapat special mention di kategori dokumenter panjang internasional.

“Di program kompetisi sangat beragam. Kami tidak memberikan kekhususan pada tema, jenis, maupun bentuk dokumenter tertentu. Jadi sangat berwarna dengan perspektif cerita dan pendekatan yang berbeda-beda,” kata Koordinator program kompetisi FFD 2020 Amelia Rugun Sirait, saat malam penutupan FFD 2020 yang dilangsungkan secara daring dan luring, Senin, (14/12).

Selama rentang Mei-Agustus, FFD menerima total 309 submisi, yang terdiri dari 216 submisi film panjang internasional, enam submisi film panjang Indonesia, 82 dokumenter pendek, dan enam dokumenter pelajar.

“Dari 309 yang masuk, kami memilih 20 film. Angka ini sangat mengagumkan bagi kami, dibandingkan tahun lalu yang hanya 286 film yang masuk. Yang menandakan pada masa tidak mudah ini, tidak mematahkan film masuk hingga batas waktu submisi kami tutup,” lanjut Rugun.

“Terima kasih buat semuanya. Ini penghargaan yang pertama buat saya dari FFD. Permasalahan yang paling susah adalah untuk membuat dokumenter dari sudut pandang perempuan dibuat oleh laki-laki. Ini yang saat itu juga membuat saya berpikir, apakah juga bisa mewakili para perempuan perkasa di negara tujuan para pekerja migran,” kata sutradara Ismail Fahmi Lubis, dalam sambutan kemenangannya lewat konferensi video.

Sementara itu, sutradara Aswang Alyx Ayn Arumpac mengungkapkan penghargaan ini dipersembahkan untuk tujuh aktivis dan satu jurnalis di Filipina yang pekan ini ditangkap atas tuduhan kasus yang dianggapnya tidak masuk akal. Film Aswang memperlihatkan impak yang mengerikan akibat dari kebijakan perang narkoba yang dicanangkan Presiden Rodrigo Duterte.

“Saya ingin menerima award ini sebagai solidaritas untuk tujuh aktivis dan satu jurnalis yang ditangkap minggu ini di Filipina. Situasi di sini bukannya membaik justru semakin memburuk,” kata Alyx dalam konferensi video. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya