Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
USAHA kuliner yang mengusung burger terus menjamur di Jakarta. Masingmasing dari mereka pun berupaya menampilkan keunikan tersendiri demi tampil beda dan sukses menggaet pasar.
Setelah burger yang mengusung konsep sehat tanpa daging, kini burger dengan cita rasa khas Padang mulai menarik perhatian. Burger tersebut merupakan dua dari empat varian burger yang dikeluarkan SB Burger. Usaha kuliner ini berdiri pada Januari 2020 dengan nama Suns & Buns, yang kemudian menggunakan nama saat ini mulai April.
Steak Burger merupakan burger yang terinspirasi dari dendeng balado, sedangkan Hot Smash terinspirasi dari ayam sambal hijau. “Inspirasinya dari burger yang sudah lama ada di Amerika Serikat. Yang paling klasik dan simpel, tapi tetap mempunyai cita rasa. Adanya sambal cabai merah di dalamnya membuat burger lebih dekat dengan orang Indonesia yang kebanyakan gemar masakan pedas,” jelas Andre Wibisono, Rabu (9/12). Andre mendirikan usaha kuliner itu bersama Jennifer Arnelita yang pernah menjadi pendamping pemandu acara salah satu maestro kuliner Indonesia, Bondan Winarno.
Saat Media Indonesia mencicipi dua varian burger itu, cita rasa khas padang memang terasa. Steak Burger memang tampil ala dendeng balado dengan adanya daging yang diiris kecil-kecil. Daging itu ditempatkan di atas tumpukan daging patty dan keju. Kemudian, lapisan paling atas ialah sambal cabai merah yang berlimpah.
Patty-nya menggunakan 100 gram daging sapi Australia yang diolah sesuai konsep umum smash burger atau burger yang dipipihkan di atas teflon panas. Meski begitu, ukuran patty ini tetap tebal tidak setipis patty di smash burger lainnya.
Cita rasa Padang nyatanya cocok disajikan dalam bentuk burger ini. Adanya daging patty dan daging dendeng yang bertemu keju tidak terasa enek. Tidak hadirnya sayuran, hanya ada acar mentimun, tidak terlalu mengganggu keseimbangan rasa. Sesuai penuturan Andre, sayuran tidak dihadirkan karena memang mereka ingin menampilkan sesuatu yang simpel, tetapi bercita rasa kuat. Dengan kata lain, to the poin pada rasa daging.
Sementara itu, varian Hot Smash menyajikan level pedas di atas Steak Burger. Bahkan, bagi mereka yang menginginkan level lebih tinggi ada pilihan jenis extra hot. Pada varian ini lapisan daging hanya satu, yakni daging patty yang tetap menggunakan 100 gram daging sapi Australia.
Menariknya, baik Steak Burger maupun Hot Smash, keduanya juga bisa dikonsumsi tanpa roti. Pelanggan dapat memesan varian lain, yakni nasi (rice box) Smash Burger, paket ini terdiri dari daging, telur, dan sambal hijau.
Bentuk dagingnya bisa dipilih antara patty atau daging steak (potongan). Untuk menegaskan cita rasa Padang, ada pula tambahan telur dadar yang terinspirasi dari talua barendo atau telur dadar keriting khas tanah Sumatra.
Tetap laris saat pandemi
Terjadinya pandemi tidak lama setelah mereka memulai usaha, tentu dirasakan cukup berdampak bagi Andre dan Jennifer. Terlebih, Jennifer mengaku kondisi pandemi sempat menggoyangkan kepercayaan dirinya yang memang di awal cukup ragu menjalankan bisnis yang baru baginya ini.
Nyatanya, meski sempat tutup di dua minggu pertama masa pandemi, SB Burger kini semakin cerah dalam penjualan. Andre menambahkan, hingga saat ini Smash Burger bisa mendapat pesanan 30 hingga 60 burger setiap hari. “Sepinya pesanan memang sempat dirasa pada saat PSBB jilid pertama, tetapi kemudian kembali naik dan berangsur stabil menjelang pertengahan bulan puasa hingga hari ini,” tutur Andre.
Bagi Anda yang kurang suka dengan makanan pedas, Smash Burger juga menawarkan varian yang lebih ringan (soft). Varian Smash Cheese ini juga cocok untuk dikonsumsi anak-anak karena ia memiliki cita rasa manis dan asin.
Aroma bawangnya pun cukup segar dan acar mentimun di dalamnya cukup renyah saat dikunyah. SB Burger dapat ditemui di kedainya di Cilandak, Jakarta Selatan. Mereka juga dapat dipesan melalui layanan Gofood. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved