Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Direstui Tiongkok dan Nepal, Puncak Everest Tumbuh Nyaris Semeter

Putri Rosmalia
10/12/2020 03:15
Direstui Tiongkok dan Nepal, Puncak Everest Tumbuh Nyaris Semeter
Pendaki tengah mengantre menuju atap dunia, Puncak Everest, Mei 2019.(Nirmal Purja/Project Possible/AFP)

Selasa (8/12) lalu, tinggi Puncak Everest bertambah nyaris semeter, atau paling tidak begitulah kesepakatan antara dua negara yang mengapitnya, Nepal dan Tiongkok. 

Saat ini 'atap dunia' itu dinyatakan setinggi 29.032 kaki atau 8.848,86 meter. Lebih tinggi 0,86 meter dari tinggi sebelumnya. 

Sebelum kesepakatan awal pekan ini, Nepal dan Tiongkok memiliki hasil pengukuran yang berbeda nyaris 4 meter. 

Versi Nepal, Puncak Everest setinggi 29.028,87 kaki atau 8.848 meter di atas permukaan laut. Sementara itu, Tiongkok memiliki hasil ukur ketinggian 29.017,16 kaki atau 8.844,43 meter berdasarkan survei pada 1954.

Ketinggian baru itu disepakati setelah kedua negara mengirim surveyor ke sisi gunung masing-masing sebagai tindak lanjut tawaran Perdana Menteri Tiongkok Xi Jinping. Tahun lalu, ketika berkunjung ke Kathmandu, Xi Jinping menawarkan proyek kolaborasi kedua negara untuk mengukur ulang Everest. 

Juru bicara Departemen Survei Nepal Damodar Dhakal mengatakan Nepal mengirim tim surveyor untuk pertama kalinya pada Mei 2019 untuk mengukur Everest dari sisi selatan. Nepal bekerja sama dengan India untuk mendapatkan data ketinggian permukaan laut yang presisi mengingat perairan yang dipakai sebagai basis pengukuran ketinggian ialah Teluk Bengali yang ada di wilayah India. 

"Para surveyor Nepal menggunakan Sistem Satelit Navigasi Global (GPS) untuk mendapatkan ketinggian yang tepat dari puncak raksasa tersebut," ujar  Damodar, dilansir dari bbc.com, Rabu, (9/12).

Sementara itu, surveyor dari Tiongkok mendaki Everest dari sisi utara pada musim semi 2020 ketika gunung ditutup karena pandemi. Menjadi satu-satunya yang memuncaki Everest pada tahun ini. 

Meski terlihat bergeming, bahkan Everest pun bergeser seiring waktu dan tektonik. Setelah gempa bumi dahsyat tahun 2015, secara luas berspekulasi bahwa beberapa puncak di pegunungan Himalaya, termasuk Everest, telah menyusut. Namun, pengukuran ganda ini ternyata menunjukkan kebalikannya. 

Ilmuwan pun semula sudah mengatakan Everest semakin tinggi. Saat lempeng India tergelincir di bawah lempeng Eurasia, ia mengangkat Himalaya. Tapi gempa bumi bisa mengurangi ketinggian puncak. (bbc/nytimes/M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya