Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Damo Asmarudin: Lapak Ikan Omset Miliaran

Bagus Pradana
06/12/2020 02:50
Damo Asmarudin: Lapak Ikan Omset Miliaran
Damo Asmarudin(MI/SUMARYANTO BRONTO)

KEHADIRAN sebuah pasar ikan di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, pada 1985 benar-benar membekas pada H Asmarudin atau akrab disapa Damo. Ia melihat pasar itu ikut ramai imbas naiknya minat masyarakat akan bisnis ikan setelah Presiden Soeharto membawa bibit ikan lele dari Bangkok untuk dikembangbiakkan di kawasan Ciganjur.

Tidak ingin ketinggalan, Damo juga terjun ke bisnis budi daya lele. Setelah cukup lama menekuni ikan konsumsi, pada 2004 ia membuat gebrakan dengan mendirikan sebuah pasar ikan hias secara swadaya di Parung. Pasar bernama Pasar Ikan Hias Parung berdiri di lahan seluas 800 meter.

“Saya beli tanah dari saudara saya sendiri, lalu saya umumkan ke para pedagang ikan untuk jual ikan hias di sini. Dulu 2004 sampai 2010 harga sewa lapaknya masih Rp2.000 per hari,” ungkap Haji Damo saat menjadi bintang tamu dalam Kick Andy, episode Pandemi Ketulusan, Minggu (6/12).

Pasar itu juga memberi efek domino pada mata pencaharian warga dengan adanya jasa tukang parkir, toilet umum, ojek, hingga juru angkut barang. Damo juga mendirikan Koperasi Perhimpunan Pedagang Ikan Hias Parung (KPPIH) pada 2016 dengan modal awal Rp15 juta.

“Saya bilang ke warga untuk bersama- sama meramaikan Pasar Ikan Hias Parung. Dulu Parung terkenal dengan duriannya pada 2000-an, sekarang kita buat Parung terkenal dengan pasar ikannya,” ujar pria berusia 60 tahun itu.

Saat ini Pasar Ikan Hias Parung yang memiliki 270 pelapak menyediakan hampir 10 ribu jenis ikan hias. Damo mengungkapkan jika sebelum pandemi, perputaran uang di pasar itu mencapai Rp5 miliar perhari. Omzet besar itu karena pembeli tidak hanya datang dari wilayah sekitar, tetapi juga Lampung, Bengkulu, bahkan dari luar negeri, seperti Malaysia, Tiongkok, Jepang, dan Filipina.

“Selama pandemi ini kami batasi jumlah pengunjung. Kami sediakan tempat cuci tangan dan juga masker bagi yang membutuhkan, kami juga lakukan penyemprotan berkala. Kami ingin agar para pengunjung pasar tetap terjaga kesehatannya,” pungkasnya. (Bus/M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik