Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
TEKNOLOGI GPS akhirnya ditanam di tubuh seekor jerapah putih yang sangat langka. Pemasangan dilakukan setelah 2 ekor jerapah putih lain mati dibunuh pemburu pada bulan Maret 2020 lalu.
Seperti diberitakan oleh NBCnews.com, Senin, (23/11), jerapah tersebut berada di Suaka Margasatwa Ishaqbini Hirola Conservancy, Kenya. Tubuhnya berwarna putih karena memiliki kelainan genetik bernama Leucism, atau kurangnya pigmen pada sebagian tubuhnya.
GPS dipasang sejak 8 November lalu. Pemasangan tepatnya dilakukan pada bagian tanduk jerapah.
Pemasangan dilakukan untuk mempermudah para penjaga melakukan pengawasan. Mengingat perburuan liar masih marak di Kenya.
Saat ini, jerapah tersebut diduga kuat merupakan satu-satunya jerapah putih yang tersisa di dunia. Sebelumnya, sempat terpantau terdapat jerapah putih lain di wilayah Tanzania pada 2015. Namun, hingga saat ini belum ditemukan lagi bukti keberadaannya.
Alat pelacak yang dipasang pada jerapah putih di Kenya itu akan bekerja dengan mengirimkan lokasi keberadaan jerapah setiap satu jam. Pemantauan dianggap perlu dilakukan seketat mungkin untuk memperkuat pengamanan. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved