Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Koneksi yang Terinterupsi 

Ardi Teristi
15/11/2020 01:55
Koneksi yang Terinterupsi 
Pameran Asana Bina Seni yang berlangsung 11-18 November 2020. di Taman Budaya Yogyakarta.(MI/Ardi Teristi)

SEMBILAN layang-layang tampak digantung di bagian depan Gedung Taman Budaya Yogyakarta. Sekilas, layang-layang tersebut membawa memori pada keceriaan masa kecil saat menerbangkan mainan tersebut.

Namun, pada saat bersamaan, ada kesan gelap ditangkap pada warna hitam yang mendominasi tubuh layang-layang tersebut. Itulah sekilas impresi yang bisa ditangkap dalam karya Bodhi IA yang diberi judul Demonstrasi Langit.

Layang-layang yang dipilih adalah jenis sawangan atau sendaren atau sowangan. Para petani di Blora biasanya sering menerbangkan layangan sawangan saat padi hampir memasuki masa untuk mengusir hama burung. Jika diterbangkan, layanglayang tersebut akan
mengeluarkan bunyi.

“Karya Demonstrasi Langit bermula. Sembilan buah layangan sawangan sebagai representasi dari sembilan tuntutan yang dibawakan masa aksi damai di Yogyakarta,” tulis Bodhi. Setiap layangan akan bergambar mata dari 9 arca penjaga candicandi di Jawa, yaitu yaksha, durga, ganesa, mahakala, nandiswara, chakra bhairawa, wairocana, makara, dan mahendradatta.

Kesembilan layang-layang sawangan itu diterbangkan sehingga menimbulkan suara bising dan menjadi peringatan sebuah tanda bahaya.

Demonstrasi Langit adalah salah satu karya yang ditampilkan dalam pameran seni rupa Asana Bina Seni “Your Connection Was Interrupted”. Total ada 15 peserta baik seniman individu maupun kolektif yang terlibat dalam pameran yang berlangsung 11-18 November 2020.

Selain Bodhi IA, ada pula karya berjudul Barut Neraka yang dipresentasikan Laviaminora. Karya tersebut muncul merespons kasus kekerasan seksual yang tak pernah ditangani secara serius dan berujung pada terbungkamnya korban.

Laviaminora menceritakan, judul karyanya merupakan anagram dari nama seorang aktivis perempuan dari ‘Negeri Paman Sam’, Tarana Burke. Dialah sang pencetus gerakan Me too movement.

“Me too sebagai tanda bahwa semua orang bisa kena pelecehan seksual,” terang dia.

Laviaminora dalam karyanya berhasil menampilkan ungkapan hati para korban pelecehan seksual yang terbungkam. Ia juga mengambil foto-foto pelaku dengan diedit dan disebarkan di atas peti mati dengan kelambu warna merah.

“Di situ ada monumen, memoar, dan amarah, pelecehan seksual itu harusnya dihentikan rantainya,” jelas dia.


Ragam medium

Salah seorang kurator seni, Anam Khoirul menyebut, tema pameran ini mengangkat koneksi dan interupsi secara lebih luas. Media seni yang digunakan juga beragam, dari layang-layang, poster, video game, monitor, hingga tanaman.

“Medianya menyesuaikan ide atau konsep yang muncul dari seniman,” ujar Anam.

Ia juga mengatakan, sebagai makhluk sosial, manusia menggunakan seni sebagai alat menyampaikan gagasan, termasuk kritik sosial.  Mereka kemudian menyampaikannya kembali sebagai ilmu pengetahuan.

Karya-karya seni yang ditampilkan dalam pameran tersebut memuat nilai-nilai kritis yang mencerminkan ketidakdemokratisnya realitas sosial di Indonesia serta sikap politis memperjuangkan kesetaraan berpendapat dan berkesenian lewat alternatif baru.

Kurator yang lain, Eliesta Henditya menyebut, koneksi dan interupsi dalam kehidupan muncul dalam berbagai aspek, misalnya manusia dengan teknologi, manusia dengan lingkungan, bahkan manusia dengan sesama manusia sekalipun.

Koneksi antara manusia dan sejarah, identitas, budaya, dan lingkungan telah terinterupsi menjadi sebuah refl eksi bagi kehidupan manusia. Penting untuk memeriksa ulang, memberikan ruang jeda, mengkritisi, melihat dan memastikan, hubungan tersebut terkoneksi dengan baik.

Asana Bina Seni adalah program Yayasan Biennale Yogyakarta yang merupakan upaya mendukung terciptanya ekosistem seni rupa berkelanjutan di Yogyakarta. Pada 2020 ini, Asana Bina Seni mempunyai tiga kelas yaitu untuk kurator, seniman, dan kolektif yang membicarakan tentang praktik keterlibatan dalam peristiwa seni dan pemetaan lingkungan.

Direktur Yayasan Biennale Yogyakarta, Alia Swastika menyampaikan, Asana Bina Seni merupakan wujud Yayasan Biennale yang ingin membangun ekosistem seni kontemporer di Yogyakarta. “Ini mungkin menjadi bagian dari usaha bagi yang tertarik mempelajari lebih lanjut tentang kuratorial dan menjadi seniman profesional,” kata dia.

Your Connection was Interrupted adalah tawaran untuk melihat beragam bentuk koneksi dan interupsi yang saling berbenturan. Justru melalui benturanbenturan yang demikianlah, manusia dapat terus berdialog dan tumbuh. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya