Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
Sama seperti judul asli novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, karya Eka Kurniawan, film garapan sutradara Edwin juga menggunakan judul yang sama. Film produksi Palari Films itu direncanakan tayang pada 2021.
Kemarin, dua aktor yang jadi tokoh-tokoh kunci akhirnya diungkap, yakni Marthino Lio sebagai Ajo Kawir dan Sal Priadi sebagai Tokek.
Film itu disutradarai Edwin yang juga menjadi penulis skenario. Film itu bergenre drama balas dendam, romansa, dan laga dengan set waktu pada akhir 1980-an sampai pertengahan 1990-an.
Berbeda dengan Lio yang kerap bermain di layar lebar, film itu akan menjadi debut Sal menjajal dunia akting. Sal mengaku beruntung bisa bekerjasama dengan sutradara Edwin.
"Mungkin kalau gak Mas Edwin, saya gak tahu mau main film lagi atau tidak," ungkap Sal dalam jumpa pers virtual (11/5).
Film itu juga mengupas maskulinitas dan relasi kekuasaan yang tumbuh subur di Indonesia pada masanya. Rembang dipakai sebagai lokasi syuting.
Lio mengungkap Rembang punya tantangan tersendiri. Wilayah pesisir yang panas menjadi cerita terdiri dalam proses pengambilan gambar. "Kita syutingnya sebulan di Rembang. Pesisir kan, jadi panas dan lembab," ungkap Lio.
Film itu berkisah tentang Ajo Kawir, seorang jagoan yang tak takut mati dengan 'burung' tertidur.
Semua berawal dari kelakuan dua sahabat yang tak terpisahkan Ajo Kawir dan Tokek. Suatu kali, Tokek mengajak Ajo Kawir untuk mengintip seorang perempuan yang dianiaya oleh dua bajingan. Sejak itu, hidup Ajo berubah. Ia impoten.
Ajo kemudian tumbuh sebagai remaja yang suka berkelahi, kompensasi atas impotensinya. Tokek, sang teman telah mencoba membantu, namun setiap jalan seperti buntu.
Sifatnya berubah ketika ia bertemu seorang perempuan jagoan tangguh, Iteung. Ajo dibuat babak belur sekaligus bahagia. Ajo jatuh cinta.
Menurut Lio, ada hal berkesan dalam proses film tersebut. Lio tertarik dengan proses perjalanan hidup dari tokoh Ajo.
"Setiap trasmisi kehidupan dia dari masa kecil dengan kenakalan-kenakalan anak kecil terus memengaruhi ke dewasa, terus nanti masa remajanya juga hancur," tambahnya.
Sebelumnya, Palari Films telah mengumumkan Ladya Cheryl sebagai karakter Iteung di film tersebut.
Dalam proses pembuatan film, para pemain punya cara tersendiri untuk tidak memberikan bocoran pada publik, meski pengambilan gambar sudah selesai.
"Berlagak gak tahu saja. Meskipun sudah selesai syuting, anggap saja tidak pernah terjadi," tandas Lio.
Sal juga menceritakan ada banyak pelajaran yang didapatnya dari film tersebut. Lebih utama adalah pelajaran dari karakter Tokek yang punya empati, persabahatan, dan kesetiakawanan tinggi. Bahkan Tokek rela tidak menikah untuk menemani sahabatnya.
"Kita tinggal dalam satu rumah. Saya memutuskan tidak menikah hanya untuk menemani dia (Ajo)," pungkas Sal. (M-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved