Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DI New York, Amerika Serikat, kue dengan rasio kulit lebih dominan ketimbang isiannya, sedang populer.
Galette, demikian nama hidangan penutup itu berasal dari bahasa Norman, yakni gale atau yang berarti kue pipih. Dalam kuliner Prancis, gallete merujuk pada berbagai jenis kue kering ataupun pancake yang dibuat dengan tepung dan isian yang gurih.
Kolumnis New York Times, Melissa Clark, mengatakan galette menawarkan rasio kulit yang lebih baik ketimbang pai. Tidak seperti kebanyakan pai yang menjadi reservoir isian, gallete berbentuk datar seperti piring. Ia ialah kue mentega dan hanya berisi lapisan dangkal dari segala sesuatu yang dapat ditaruh di atasnya.
“Apakah itu irisan buah, potongan sayur, atau seperti yang ada di musim gugur ini, yakni olesan maple kamboja yang dihiasi dengan kacang panggang. Bagi pencinta kerak, hidangan ini menjadi pastri yang renyah dengan isian lembut yang lebih baik,” katanya, seperti dilansir dari New York Times, Kamis (29/10).
Dalam penyajiannya, gallete juga bisa retak dan robek. Isiannya bisa sedikit bocor ke loyang, bahkan bisa tampak sedikit hangus di ujungnya. Hal itu tidak masalah karena di saat galette diletakkan di atas piring, semburat kerak emas atau yang kali ini menggunakan kacang akan berwarna kuning dan tampak lebih menarik layaknya permen.
“Anda juga bisa membuatnya dengan tangan atau memakai food processor. Namun, jika Anda menggunakan prosesor untuk menggiling kacang, Anda juga dapat menggunakannya untuk kulit. Meskipun kerak buatan tangan biasanya menghasilkan serpihan, jika Anda sangat berhati-hati dan mentega tidak diolah secara berlebihan ke dalam adonan, itu akan baikbaik saja,” imbuh Melissa.
Trik lain yang perlu diperhatikan dalam membuat gallete, kata Melissa, ialah memastikan semua adonan sudah dingin sebelum dipanggang. Hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisasi menyusutnya jumlah isian saat dipanggang atau mentega yang merembes hingga ke kertas perkamen. Akan tetapi, rembesan itu sebenarnya bisa diterima, kecuali semburan gula yang nantinya pasti akan lengket karena mirip lava.
“Untuk mendapatkan rasa yang hangat dan kompleks, saya mempermanis dengan gula maple yang belakangan ini jauh lebih mudah ditemukan di pusat perbelanjaan. Akan tetapi, gula merah tua juga bisa digunakan, terutama muscovado atau jaggery yang lebih ulet dari bahan biasanya,” kata Melissa.
Untuk bumbunya, lanjut Melissa, bisa gunakan parutan jahe segar dan bubuk pedas. Selain itu, ia juga menggunakan sedikit garam laut yang ditaburkan di bagian atas sebelum dipanggang untuk memberi rasa gurih. Dengan adanya penambahan krim atau es krim, galette selanjutnya akan menjadi makanan penutup yang sangat elegan, khususnya bagi para pencinta kerak. (Gas/M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved