Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Arkeolog Temukan Mumi Tumbal Ritual Suku Inca Kuno

Bagus Pradana
23/10/2020 03:05
Arkeolog Temukan Mumi Tumbal Ritual Suku Inca Kuno
Sisa-sisa llama yang ditemukan tim arkeolog.(University of Calgary/DailyMail )

Tim Arkeolog gabungan dari Universitas Calgary dan Universitas Huamanga, Peru, menemukan sisa-sisa hewan yang tidak biasa di pusat kota tua Tambo Viejo, yang pernah ditempati orang-orang di Lembah Acari.

Sisa-sisa hewan tersebut merupakan llama yang telah mengalami proses mumifikasi secara alami. Ilama adalah hewan yang menurut kepercayaan Inca, sangat berharga dan sering dikorbankan dalam berbagai acara ritual.

Para arkeolog menduga, hewan tersebut dibunuh lebih dari 500 tahun yang lalu dan jasadnya dihiasi dengan pernak pernik ritual.  Tidak ada tanda-tanda pembantaian pada sisa-sisa mumi llama tersebut  - hal ini menunjukkan bahwa mungkin hewan ini dikubur hidup-hidup dalam ritual tersebut.

Lidio M. Valdez, arkeolog dari University of Calgary mengungkapkan bahwa Ilama adalah hewan berharga dalam kebudayaan Inca yang memiliki derajad di bawah manusia.

"Catatan sejarah menunjukkan bahwa pengorbanan Ilama ini sangat penting bagi suku Inca, biasanya mereka menggunakan hewan ini sebagai persembahan khusus untuk para dewa," kata Dr Valdez, seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Kamis (22/10).

"Dalam kepercayaan Inca, Ilama ini dianggap sebagai yang tumbal yang memiliki nilai pengorbanan terbaik setelah manusia," imbuhnya.

Para penjelajah Spanyol mendokumentasikan bagaimana hewan llama dibunuh oleh ratusan orang Inca dalam  perayaan panen besar atau kemenangan saat perang. Mereka seringkali memotong lehernya dan membiarkan hewan-hewan tersebut jatuh ke dalam lubang pengorbanan yang telah disiapkan.

Namun, penemuan baru ini, yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity, menunjukkan bahwa mumi Ilama yang ditemukan di areal kota tua Tambo Viejo tersebut memiliki tujuan berbeda dari pengorbanan-pengorbanan lainnya, karena tidak ada bekas luka yang terdapat pada relik tubuh hewan tersebut.

Para arkeolog berkesimpulan bahwa jenis persembahan ini memiliki tata cara dan tujuan yang lain, yang menurut para peneliti ritual tersebut bisa jadi merupakan ritual yang dilakukan sebelum menempati suatu wilayah baru.

"Persembahan tersebut merupakan bagian dari ritual perayaan yang jauh lebih besar kemungkinan ini ada kaitannya dengan ritual pembuka ketika masyarakat Inca mengklaim tanah baru sebagai milik mereka," pungkas Dr Valdez.

Kuburan hewan ini kemudian ditandai dengan simbol pahatan burung-burung tertentu sebagai petanda tentang otoritas baru yang menempati wilayah tersebut, klaim para arkeolog. (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya