Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MENGGUNAKAN teleskop dari European Southern Observatory (ESO), para astronom di Inggris telah berhasil menyaksikan sebuah ledakan cahaya langka di tata surya. Ledakan itu berasal dari sebuah bintang yang terkoyak oleh lubang hitam. Fenomena ini juga dikenal sebagai peristiwa gangguan pasang surut (tidal disruption).
Penelitian ini diterbitkan pertama kali oleh para astronom di Royal Astronomical Society. Peristiwa itu jaraknya berada di kisaran lebih dari 215 juta tahun cahaya dari bumi dan merupakan ledakan yang paling dekat yang pernah dicatat oleh para astronom.
"Gagasan tentang lubang hitam yang 'menyedot' bintang di dekatnya mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah. Tapi inilah yang sebenarnya terjadi dalam peristiwa gangguan pasang surut, " kata Dosen sekaligus Peneliti Royal Astronomical Society di University of Birmingham, Inggris, Matt Nicholl, seperti dilansir Sciendaily, Selasa, (13/10).
Menurut Matt, peristiwa seperti itu jarang terjadi dan tidak selalu mudah dipelajari. Selain menggunakan ESO, tim juga mengamati dengan menggunakan teleskop dari New Technology Telescope (NTT), untuk menyelidiki secara detail apa yang terjadi ketika sebuah bintang dimakan oleh 'monster' bernama lubang hitam tersebut.
"Ketika sebuah bintang mengembara terlalu dekat dengan lubang hitam di pusat galaksi, tarikan gravitasi ekstrem dari lubang hitam mencabik-cabik bintang menjadi aliran material tipis. Material bintang yang jatuh ke dalam lubang hitam selama proses 'spagetifikasi' itu kemudian menghasilkan semburan energi yang terang dan dapat dideteksi oleh para astronom," imbuh salah satu anggota ESO, Thomas Wevers saat menjelaskan fenomena ini secara teoritis.
Sebelumnya, meski dapat menangkap cahaya terang, para astronom masih kesulitan menyelidiki semburan cahaya secara lebih detail karena pemandangan sering kali tertutup oleh tirai debu dan puing-puing angkasa. Baru sekarang mereka dapat mengurai puing-puing tersebut karena menangkap ledakan lebih awal dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, atau tidak lama setelah bintang itu terkoyak.
Kate Alexander, dari NASA yang ikut terlibat dalam penelitian menjelaskan debu dan puing-puing bintang ditarik oleh lubang hitam dengan tenaga yang amat kuat, atau lebih tepatnya mencapai kecepatan hingga 10.000 km/detik. "Mengintip di balik tirai yang unik ini memberikan kesempatan pertama untuk menunjukkan dengan tepat asal-usul bahan dan mengikuti secara real time bagaimana ia ditelan lubang hitam," tutur Kate. (Bus/M-4)
Tata surya kini kedatangan tamu tak diundang yang sedang bergerak cepat menuju kita dalam perjalanan searah melintasi ruang angkasa kita.
Luar angkasa masih terlihat gelap, padahal ada miliaran bintang yang bersinar. Simak penjelasan ilmiahnya berikut.
Antara 2021 hingga 2023, Basant dan timnya melakukan pengamatan terhadap Bintang Barnard sebanyak 112 kali dengan menggunakan spektrograf MAROON-X.
Dengan bantuan JWST, ilmuwan mengetahui planet seukuran Jupiter tidak ditelan bintang yang mengembang, melainkan jatuh ke arah bintang.
Pada 27 Maret 2025, teleskop SPHEREx menangkap gambar pertama yang menakjubkan berisi lebih dari 100.000 galaksi, bintang, dan nebula.
Para astronom menemukan bukti kuat keberadaan lubang hitam supermasif tersembunyi di Awan Magellan Besar (LMC), galaksi tetangga terdekat Bima Sakti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved