Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
SOBAT Medi, apakah kalian ingin keliling dunia? Ya, tentunya sangat menyenangkan jika bisa ber keliling dunia melihat berbagai tempat yang berbeda.
Namun, tentunya berkeliling dunia tidaklah mudah. Selain butuh biaya besar, berkeliling dunia juga butuh waktu yang lama dan fisik yang kuat karena harus beradaptasi dengan segala cuaca.
Ditambah lagi, berpergian di saat wabah virus korona sekarang ini tentunya sangat berbahaya. Meski begitu, awal September lalu, kakak-kakak dari Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) dan Penerbit Kiddo menggelar acara Jalan-Jalan Keliling Bumi. Eits, jalan-jalan ini memang tidak secara langsung, tetapi secara virtual lewat kanal Youtube Penerbit KPG.
Nah, dengan begitu, teman-teman yang ingin ikut jalan-jalan juga tetap bisa melakukannya dengan mengakses kanal tersebut. Sejauh ini, siaran itu sudah ditonton oleh ratusan pengguna dan banyak sekali tempat yang dikunjungi.
Acara itu dipandu Kak Andya (KPG) danKak April (Kiddo) mula-mula mengajak kita jalan-jalan dari benua yang letaknya paling selatan di Bumi. Namanya ialah Antartika, yang seluruh daratannya ditutupi es atau salju.
“Itu bukan awan ya, itu salju. Salju itu tebalnya mencapai 5 km. Di sana dingin sekali. Suhunya bahkan mencapai -80 derajat celcius,” kata Andya.
Wah, dengan suhu seperti itu, pasti udara di Antartika dingin sekali, ya. Sebagai perbandingan, lemari es itu suhu dinginnya hanya mencapai -18 derajat celcius, ya sobat Medi. Jadi, jika disejajarkan kira-kira suhu di Antartika itu kurang lebih empat atau lima kali lebih dingin dari lemari es.
Benua Antartika tidak memiliki penduduk asli. Orang yang berada di sana kebanyakan peneliti yang tinggal dalam jangka waktu tertentu. Namun, ada hewan yang tinggal di kutub selatan ini, yakni pinguin kaisar yang tingginya bisa mencapai 1 meter.
Salah satu fenomena alam yang amat indah yang bisa dilihat di sana ialah Aurora atau disebut juga tirai langit. Dikatakan demikian karena di langit akan muncul seperti tirai yang menjuntai berwarna hijau, biru, atau kemerahan.
Tirai itu bergerak-gerak dengan indahnya dan sering memenuhi cakrawala. Fenomena ini aslinya terbentuk dari adanya debu atau partikel kecil yang tertarik oleh medan magnet bumi. Cahaya yang dihasilkan itu sendiri berasal dari terjadinya tabrakan antara partikel debu dan atom oksigen di udara.
“Fenomena seperti ini tidak bisa kita temukan di belahan dunia lainnya, tetapi hanya ada di ujung-ujung dunia, yakni di Antartika dan Kutub Utara atau Artika,” imbuh Kak Andya.
Selanjutnya, kita jalan-jalan ke Peru atau lebih tepatnya di wilayah Amerika Selatan. Di tempat ini, sobat Medi bisa melihat yang namanya Nazca, atau ukiran geoglif yang dibuat oleh Suku Nazca yang berada di Gurun Nazca yang membentang sejauh sekitar 80 km.
Ukuran ukirannya juga sangat besar sekali, di mana garis-garis ini muncul secara misterius di permukaan tanah sejak 2000 tahun silam. Beberapa membentuk berbagai macam pola, seperti laba-laba, burung, dan lain sebagainya. Setiap gambar panjangnya bisa mencapai 365 meter atau setinggi Gedung Empire State di Amerika Serikat. Namun, tujuan pembuatan gambar itu belum bisa diungkap peneliti.
Sehari-hari
Jalan-jalan keliling dunia virtual ini sesungguhnya bukan sekadar hiburan, melainkan cara lain untuk belajar tentang bumi dan pengetahuan alam.
Namun, jika tidak lewat pelajaran sekolah dan acara seperti ini, belajar juga bisa kalian lakukan lewat kegiatan sehari-hari. Sobat Medi yang bernama Alanis Kamilia Rahadian mengaku belajar lewatbinatang peliharaannya dan juga memperhatikan alam saat liburan ke pantai.
Siswi kelas 6 SD Ar-Ridha Al- Salaam, Depok, Jawa Barat, ini suka memperhatikan tentang binatang lewat kebiasaan kucingnya. Berbeda dengan Alanis, sang adik, Aina Kinari Rahadian yang saat ini masih kelas 4 mengaku sangat suka saat liburan ke gunung.
Saat liburan ke pegunungan, selain menikmati udara segar, ia juga suka menggambar hal-hal yang dilihatnya. “Aku suka menggambar pegunungan,” kata Aina, Jumat (25/9).
Kegemaran pada ilmu pengetahuan alam juga ditunjukan oleh teman-teman kita dari SMPN 3 Batang, Jawa Tengah. Menurut Saskya Anggita yang saat ini duduk di bangku kelas 9, ilmu pengetahuan alam itu sangatlah luas dan beragam sehingga menarik untuk dipelajari.
Ketertarikan yang sama juga ia tunjukan terhadap pantai. Ketika di pantai, kata Saskya, ia dapat mendengar suara ombak yang menenangkan hati. Selain itu, ketika di sana, ia juga dapat melihat sunrise atau sunset yang indah dengan jelas.
“Saya sangat menikmati pemandangan itu,” kata teman kita yang sangat suka dengan burung jalak karena memiliki kicauan yang merdu serta bulu yang indah ini. Kegemaran untuk melihat pemandangan di pantai juga ditunjukan oleh Lintang Evolet. Teman kita yang saat ini duduk di bangku kelas VII, Pesantren Modern Baitussalam, Prambanan, Yogyakarta ini tampaknya juga sedikit lebih beruntung dari Sasyka.
Kepada Medi, Lintang mengatakan kalau rumahnya tidak jauh dari pantai. Oleh karena itu, saat ingin ke sana ia dapat pergi kapan saja dan tidak membutuhkan waktu lama untuk perjalanan.
“Pemandangan di pantai indah, bisa lihat matahari terbit atau tenggelam, di pantai saya juga bisa bermain air dan pasir,” tutur teman kita yang selain suka dengan pantai, juga suka pemandangan gunung yang dipenuhi pohon rindang ini. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved