Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
DUA sineas Indonesia, Mouly Surya dan Ifa Isfansyah menjadi sosok kehormatan di Busan International Film Festival (BIFF) 2020. Mouly Surya yang merupakan sutradara film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak akan menjadi juri dalam penghargaan Kim Jiseok di BIFF. Penghargaan ini hadir sejak 2017 sebagai penghormatan untuk mendiang programmer BIFF Kim Jiseok atas dedikasinya dalam menemukan talenta baru Asia.
Dalam penghargaan itu, Mouly akan menjadi juri bersama aktor dan produser Tiongkok Zhao Tao, dan sutradara serta kritikus film asal Korea Jung Sung-il.
“Tidak pernah bosan kembali ke Busan. Ini akan jadi yang kedelapan. Kali ini sebagai juri,” tulis Mouly dalam keterangan kirimannya di Instagram, sepekan lalu. Pengumuman juri untuk penghargaan Kim Jiseok dipublikasikan pada (23/9) di laman resmi BIFF.
Sementara itu, sutradara dan produser Ifa Isfansyah akan duduk di kursi juri untuk penghargaan Sonje. Ifa yang merupakan produser film Kucumbu Tubuh Indahku akan duduk bersama Kim Jiseok, presiden film and culture cooperative Cine Folk dan direktur Cinema & Transmedia Institute Dong-Eui University, dan sutradara asal Khazakstan Sharipa Urazbayeva. Sonje Award diberikan kepada film pendek terbaik Korea dan film pendek terbaik Asia.
“Setiap tahun saya selalu mencari-cari alasan untuk kembali ke Busan. Dan tahun ini alasan itu datang sepaket dengan tanggung jawab yang besar. ... Koper sudah disiapkan, eh rencana tinggal rencana. Ternyata PSBB juga sampai Busan. Online oh online, tanggung jawab berat itu akhirnya akan diselesaikan dengan online,” tulis Ifa dalam salah satu kirimannya di akun Instagramnya, Selasa, (29/9). Pengumuman dewan juri untuk Sonje Award baru dipublikasikan secara resmi di situs festival pada Senin, (28/9).
“Saat ini rasanya semua memang bisa diselesaikan dengan online, kecuali kekangenan saya pada kota Busan. Enggakpapa, kesehatan memang nomor satu. Paling enggak, ini akan jadi sejarah, saya menjadi juri di BIFF sambil rebahan di rumah," tambah Ifa. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved