Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Waduh, 30 Tahun lagi Komodo Diprediksi Punah

Bagus Pradana
29/9/2020 09:05
Waduh, 30 Tahun lagi Komodo Diprediksi Punah
Komodo(MI/ROMMY PUJIANTO )

 

PARA ahli dari Australia khawatir kenaikan permukaan air laut yang belakangan kian masif akan mempengaruhi populasi Komodo, reptil raksasa penghuni pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Menurut pemantauan tim ahli ekologi spasial dari Universitas Adelaide, dalam beberapa tahun terakhir Jumlah reptil ikonik yang juga disebut sebagai 'Komodo Dragon' itu menurun drastic.  Diperkirakan populasi hewan tersebut hanya tersisa sekitar 4.000 ekor, yang tersebar di lima pulau di kawasan Taman Nasional Pulau Komodo.

Para ahli menggunakan data pemantauan komodo dan statistik iklim untuk memodelkan masa depan dari spesies naga raksasa yang masuk klasifikasi spesies terancam punah ini. Menurut prediksi mereka, tidak lebih dari tiga puluh tahun lagi, yaitu pada t2050, kadal besar tersebut akan punah dari tiga Pulau yang menjadi habitat alaminya selama lebih dari satu juta tahun yang lalu, yaitu Gili Dasami, Gili Montang, dan Flores.

Perubahan iklim diperkirakan akan menjadi momok terbesar bagi kehidupan satwa ini, ditambah dengan kenaikan suhu lokal serta kerusakan hutan yang akan semakin menghabisi habitat alaminya.

"Perubahan iklim kemungkinan besar akan menyebabkan komodo kehilangan habitat alaminya, yang dampaknya akan mengurangi populasi mereka dalam hitungan dekade," ujar Alice Jones, salah seorang ahli ekologi spasial dari Universitas Adelaide yang terlibat dalam kegiatan monitoring tersebut, seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Jumat (25/9).

"Strategi konservasi saat ini tidak cukup untuk menghindari penurunan spesies dalam menghadapi perubahan iklim," jelas Dr Jones.

Para peneliti juga mengusulkan kepada pihak pengelola konservasi untuk mulai mempersiapkan kemungkinan relokasi satwa ini di masa depan. Sebab, kata dia,  jika tidak dipindahkan, mereka tidak akan dapat bertahan hidup di habitat tradisionalnya yang semakin memanas.

Selain memberikan rekomendasi, para peneliti juga telah mempublikasikan hasil temuannya ini dalam jurnal Ecology and Evolution pada  peertengahan September lalu. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik