Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Seniman jalanan asal Inggris, Banksy baru-baru ini dikabarkan kalah dalam suatu sidang terkait hak kekayaan intelektual. Dalam sidang tersebut, ia berhadapan dengan sebuah perusahan lisensi seni kontemporer, Full Colour Black atas sebuah karya berjudul 'Rage, Flower Thrower'.
Sebagaimana diketahui, Bansky telah membuat karya tersebut di sebuah dinding di Yerusalem pada 2005. Sejak itu pula, Full Colour Black telah mencetaknya menjadi sebuah produk yang dipasarkan melalui laman fullcolourblack.com. Produk itu berupa kartu ucapan berjudul 'Flower Bomber' dan dijual dengan harga 2,99 Euro (sekitar Rp52.000) per lembar.
Pada 2014, Banksy sebenarnya sudah mengajukan gugatan atas karya tersebut. Akan tetapi, Full Colour Black kemudian menantang kembali dengan argumen bahwa, seniman itu sejak awal tidak membuat atau menggunakan karyanya sebagai merek dagang.
Sebagai tanggapan, seniman yang juga dikenal dekat dengan tema nihilis dan eksistensialis itu kemudian membuka toko pada Oktober 2019. Dalam sebuah wawancara yang dikutip Independent.co.uk, Kamis, (17/9), ia mengakui jika, tujuannya semata-mata untuk memenuhi kategori merek dagang.
Meski begitu, sejumlah hakim di pusat kekayaan intelektual Uni Eropa, European Union Intellectual Property Offic, kini telah menyatakan dukungannya terhadap Full Colour Black. Mereka berpendapat bahwa keputusan Banksy untuk membuat karya seni tersebut muncul sebelum adanya dorongan untuk mempertahankan hak cipta.
Para hakim juga berpendapat, sulit bagi Banksy untuk menggunakan undang-undang hak cipta jika dirinya tetap memilih untuk menyembunyikan identitas diri atau anonim. Pengacara Full Colour Black, Aaron Wood mengatakan putusan itu kini telah 'menghancurkan' Banksy.
"Dia perlu mempertimbangkan apakah merek dagang untuk karya seninya itu benar-benar valid," tukas Aaron. (M-4)
Karya yang dipamerkan merupakan hasil pertimbangan kurasi pihak galeri maupun diskusi kurator - tim pameran (pengurus Gorta)
Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kini semakin meluas, termasuk di bidang seni. Seperti apa praktiknya?
Upaya untuk menghidupkan kembali karya seni patung dilakukan pameran seni Art Jakarta Gardens 2024
Memiliki ciri khas motif warna cerah, batik Banyumasan di galeri tersebut membutuhkan proses waktu sekitar dua minggu untuk setiap helai kainnya.
PrizedMoments diadakan karena terinspirasi oleh penjualan revolusioner Beeple NFT pada 2021
Grey Art Gallery yang berada di Jalan Braga ini rutin mengadakan pameran dan penghargaan untuk pelaku seni.
TIGA seniman Indonesia berkolaborasi. Mereka ialah Mohammad Taufiq (Emte), Erin Dwi, dan Evieriel. Kolaborasi ketiga ilustrator itu berupaya menyampaikan pesan persatuan dan harapan.
DUA seniman Tanah Air, Agus Wicak dan Zakimuh menggelar pameran tunggal bertajuk Bio Diversity dan Parodi. Pameran ini menyatukan dua kekuatan visual yang saling mengkritisi zaman.
Pentas malam itu melibatkan banyak seniman, mulai dari Ayodya Sanggar Seni, W.O. Tresna Budaya, Wayang Bocah Kusuma Indria, serts lebih dari 10 sanggar seni yang lain.
Ia melukis Ketua Umum PDIP itu, beberapa tahun silam di Jakarta. Sekitar 5 jam ia menuntaskan lukisan mini itu dengan harapan kelak pada waktunya dapat diserahkan pada Megawati.
Artjog sering dinilai menjadi barometer perkembangan seni rupa tanah air. Ternyata lebih dari itu, ArtJog juga menjadi panggung bagi para perupa muda masa depan
Pameran ini menjadi debut pertama Iurum di Indonesia, sekaligus pameran tunggalnya yang ke-10 secara global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved