Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Temuan Baru Ini Membuat Peneliti Yakin Ada Kehidupan di Venus

Bagus Pradana
15/9/2020 15:00
Temuan Baru Ini Membuat Peneliti Yakin Ada Kehidupan di Venus
Beberapa ilmuwan dari Institut Teknologi Massachusetts, Amerika Serikat mendeteksi kandungan kimia 'fosfin' di atmosfer Venu(Dok. Planet-C Project Team/ @jaxajp )

PARA astronom cukup optimis dengan prediksi mengenai tanda-tanda kehidupan di Planet Venus. Hal ini  setelah hasil pengamatan beberapa ilmuwan dari Institut Teknologi Massachusetts, Amerika Serikat mendeteksi kandungan kimia 'fosfin' di atmosfer Venus yang tebal. Keberadaan kandungan fosfin, menurut para peneliti merupakan sinyalemen kuat dari suatu aktivitas kehidupan.

"Ini adalah penemuan yang mencengangkan dan tiba-tiba," ungkap Sara Seager, seorang ilmuwan planet di Institut Teknologi Massachusetts yang juga merupakan salah satu dari anggota tim peneliti. Makalah hasil pengataman tim tersebut telah diterbitkan di jurnal Nature Astronomy dan jurnal Astrobiology Senin (14/9) lalu. 

Namun banyak juga peneliti yang mengkritisi temuan tersebut dan menyatakan kemungkinan gas fosfin ini dihasilkan oleh aktivitas geologi yang belum terjelaskan di planet tersebut. Selama ini Venus sering disebut sebagai kembaran Bumi karena memiliki massa yang mirip dengan Planet Biru kita. Bahkan banyak ilmuwan memperkirakan jika dulu Venus pernah tertutup air dan memiliki atmosfer yang hampir sama dengan Bumi di awal pembentukan Tata Surya.

Saat ini, planet kedua dari Matahari ini memiliki atmosfer yang di dominasi oleh gas karbon dioksida dengan suhu permukaan diatas 800 derajat Fahrenheit. Atmosfer yang padat dari planet ini memberikan tekanan lebih dari 1.300 pon per inci persegi pada setiap benda yang ada di permukaan planet tersebut. Tekanan tersebut lebih dari 90 kali tekanan di permukaan laut Bumi, atau setara dengan tekanan yang akan diterima oleh benda yang berada di kedalaman 3.000 kaki di bawah permukaan laut.

Beberapa proyek eksplorasi terhadap planet ini sebenarnya pernah diujicoba oleh beberapa pusat penelitian antariksa, namun mayoritas gagal karena atmosfer di planet ini tidak ramah untuk logam. Beberapa misi robotik ke Venus banyak dilakukan oleh Rusia, namun hanya dua yang berhasil menangkap secara langsung gambar permukaan planet tersebut.

Meski kalah populer dengan Mars, namun Venus tetap menyuguhkan misteri yang belum terpecahkan. Saat ini hanya pesawat luar angkasa milik Jepang, Akatsuki yang fokus dengan misi-misi pengkajian terhadap Planet Venus.

Sebelumnya pada tahun 2017, seorang astronom di Universitas Cardiff, Jane Greaves juga berusaha untuk menguji hipotesis mengenai tanda-tanda kehidupan di Venus, ia menggunakan Teleskop James Clerk Maxwell di Hawaii untuk mencari tanda-tanda molekul kehidupan di Venus. Ia juga mengonfirmasi mengenai penemuan senyawa kimia fosfin tersebut dan cukup optimis dengan hipotesis tentang kehidupan di Venus.

“Saya tertarik dengan gagasan untuk mencari fosfin ini, karena fosfor mungkin merupakan semacam prasyarat untuk berlangsungnya kehidupan," ungkap Dr. Greaves seperti dilansir dari nytimes.com (14/9).

Menindaklanjuti temuan tersebut, Jim Bridenstine, administrator NASA juga memberikan komentar khusus melalui sebuah cuitan di Twitternya, ia menyatakan,"Sudah waktunya untuk memprioritaskan Venus,”. (M-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya