Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Mengenal Hagia Sophia, bekas Gereja yang jadi Masjid di Turki

Adiyanto
24/7/2020 12:07
Mengenal Hagia Sophia, bekas Gereja yang jadi Masjid di Turki
AFP(Presiden Recep Tayyip Erdogan (tengah) bersama Menteri Pariwisata, Mehmet Nuri Ersoy, Direktur Hubungan Keagamaan Ali Erbas di Hagia Sophia )

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, hari ini, melaksanakan Salat Jumat  bersama ribuan umat muslim lainnya untuk pertama kali di Hagia Sophia, sejak pengadilan tinggi mencabut status landmark bangunan bersejarah  di Istanbul tersebut.

Berikut lima hal yang perlu Anda diketahui tentang Hagia Sophia, seperti disarikan dari AFP.

Apa itu Hagia Sophia?

Bangunan ini pertama kali dibangun sebagai katedral Kristen Ortodoks antara 532 dan 537 M di bawah Kaisar Justinian I dan dianggap sebagai struktur Bizantium yang paling penting.

Setelah penaklukan Kekaisaran Ottoman atas Konstantinopel (sekarang Istanbul) pada tahun 1453 M, bangunan itu diubah menjadi masjid sebelum dibuka sebagai museum pada  1935 setelah republik Turki modern sekuler didirikan pada 1923.

Bangunan Itu dimasukkan ke daftar situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1985. Sampai sekarang, hagia Sophia ini telah menjadi daya tarik wisata utama di Turki, dan mampu menampung jutaan pengunjung setiap tahun. Data tahun lalu, sekitar 3,8 juta wisatawan mengunjungi tempat ini.

 Apa status resminya?

Pada 10 Juli, bangunan ini resmi beralih dari menjadi museum menjadi masjid. Dewan Negara, pengadilan administratif tertinggi di Turki, dengan suara bulat membatalkan keputusan kabinet tahun 1934 dan mengatakan Hagia Sophia terdaftar sebagai masjid sesuai awal peruntukannya.

Ada lebih banyak kegiatan keagamaan di dalam museum dalam beberapa tahun terakhir. Erdogan membaca ayat pertama Al Quran di sana pada 2018.

Pada awal 1994, ketika ia mencalonkan diri sebagai wali kota Istanbul, Erdogan telah berjanji untuk membuka gedung itu untuk umat Muslim.

Partai oposisi utama menuduh pemerintah menggunakan isu ini untuk mengalihkan perhatian pemilih dari kesengsaraan ekonomi dan masalah lain, selama pandemi korona.

Bagaimana dengan warisan Bizantium?

Para ahli prihatin akan masa depan mosaik Bizantium yang menyimpan mozaik tokoh-tokoh Kristen ini, Namun, pemerintah Turki menjamin bahwa mereka akan dilindungi. Badan urusan agama Turki mengatakan, mosaik-mosaik itu akan disembunyikan selama salat dengan tirai karena Islam melarang penampakan figuratif. Di luar jam ibadah, mozaik-mozaik itu akan kembali dapat dilihat oleh pengunjung.

Apa yang akan berubah bagi pengunjung?

Pejabat Turki bersikeras turis masih akan dapat mengunjungi Hagia Sophia, sama seperti mereka dapat melihat Masjid Biru di dekatnya.

Erdogan mengatakan bangunan itu akan tetap terbuka untuk semua, termasuk non-Muslim.

Wisatawan sekarang bahkan dapat mengunjungi bangunan ini secara gratis, dibandingkan dengan sebelumnya ketika mereka harus membayar untuk masuk ke museum.

Apa posisi komunitas internasional?

Keputusan penting tersebut (perubahan Hagia Sophia dari museum menjadi masjid)  telah memicu ketegangan tidak hanya dengan Barat dan musuh bersejarah Turki, Yunani, tetapi juga Rusia, yang selama ini menjalin hubungan dekat dengan Erdogan  dalam beberapa tahun terakhir.

Hubungan Turki-Yunani sudah tegang karena masalah imigran dan pengeboran di Mediterania timur.

Yunani menyebut tindakan itu sebagai provokasi terbuka, sementara Gereja Ortodoks Rusia mengatakan Turki telah mengabaikan jutaan orang Kristen dengan langkah tersebut.

UNESCO pun sangat menyesalkan keputusan Turki, yang diambil tanpa dialog sebelumnya.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya