Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
APAKAH sobat Medi termasuk yang baru saja lulus SD atau SMP? Kalau begitu, selamat ya!
Sobat Medi pantas bangga karena sudah bisa menyelesaikan satu jenjang sekolah dan siap untuk ke jenjang yang lebih tinggi. Sayangnya, adanya wabah covid-19 yang membuat wisuda atau kelulusan tidak bisa dirayakan beramairamai bersama teman-teman, guru, dan orangtua.
Meski begitu, beberapa sekolah tetap punya cara unik untuk merayakan kelulusan teman-teman kita. Di Rumah Main dan Sekolah Cinta Keluarga (Cikal), misalnya, dibuat wisuda dengan konsep drive thru. Jadi, para siswa datang ke sekolah bersama orangtua dengan menggunakan mobil dan kemudian disambut para guru di halaman depan.
Masih tetap di dalam mobil, para siswa diberikan ijazah dan kemudian berfoto bersama para guru. Kepala Sekolah Rumah Main dan Sekolah Cikal Cilandak, Ibu Windy Hastasasi, menceritakan bahwa pembagian undangan wisuda daring dan pemberian sertifikat kelulusan secara drive thru ini ditujukan untuk mengapresiasi dan mengucapkan perpisahan pada murid dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
‘Kita sadari bahwa di masa pandemi ini dengan ada pembatasan keramaian dan jarak, guru-guru dan murid merasa kehilangan sesi tatap muka langsung. Sebagai kepala sekolah, saya ingin ikut hadir memberikan langsung sertifikat kepada anak-anak dan mengucapkan terima kasih secara langsung kepada orangtua atas kolaborasinya yang baik selama anak-anaknya bersekolah di jenjang tersebut,’ tutur Ibu Windy dalam keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Selasa (16/6).
Pembagian sertifikat berlangsung selama seminggu dan berakhir pada Rabu (17/6). Salah satu guru Rumah Main Cikal Cilandak, Bapak Ahmad Fadhillah, mengaku terharu ketika melihat kembali siswanya setelah tiga bulan tidak bertemu.
“Buatku pembagian sertifi kat drive thru ini momen yang cukup mengharukan. Sebagai guru yang dekat dengan anak-anak, bertemu dan menyapa tanpa memeluk mereka itu rasanya berbeda. Meskipun demikian, saya harus tetap menjalani protokol kesehatan. Intinya, semua keterbatasan ini membuat momen virtual wisuda tahun ini lebih haru,” ujar guru yang kerap mendongeng dengan kostum di Rumah Main Cikal Cilandak itu.
Hal serupa juga dirasakan salah satu teman kita dari Sekolah Cikal, Setu Isabel Omar Vallipan, yang merupakan siswa kelas 6.
“Saya merasa senang karena ini adalah pertama kalinya saya melihat guru-guru saya dan berhadapan dalam waktu yang lama. Dan senang sekali karena saya datang ke sekolah untuk mengambil sertifi kat saya,” tutur Setu.
Wisuda daring
Siswa di Sekolah Highscope Indonesia juga merayakan wisuda dengan cara yang menarik. Mereka memakai baju wisuda lengkap dengan toga. Namun, mereka tidak datang ke sekolah. Bersama orangtua, mereka menghadiri wisuda daring melalui aplikasi Google Meet. Sebagaimana diceritakan Corporate Secretary HighScope Indonesia, Ibu Wahyuni Ratna Lingga, kegiatan itu berlangsung pada Kamis (11/6).
Mulanya, panitia mengirimkan undangan digital kepada orangtua yang berisi tanggal, waktu, dan instruksi untuk menghadiri acara. Orangtua lalu diarahkan untuk masuk (log in) menggunakan akun Google Meet siswa yang sudah didaftarkan sekolah.
‘Dalam pelaksanaannya, para guru yang bertugas sebagai panitia wisuda online bersama tim kepala sekolah hadir dan memandu jalannya wisuda dari sekolah. Para siswa bersama orangtua, kemudian mengikuti jalannya wisuda online dari rumah masing-masing,’ tutur Ibu Ratna dalam keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Rabu (17/6).
Ibu Ratna mengatakan bahwa tahun ini ada 90 siswa SD dan 63 siswa SMP yang lulus di Highscope. Secara garis besar, wisuda daring dibuka dengan menyanyikan Indonesia Raya, dan kemudian kata sambutan oleh Founder dan CEO Sekolah Highscope Indonesia, Ibu Antarina SF Amir. Setelah itu, ada inagurasi yang dipimpin kepala sekolah dan diikuti orangtua yang memberikan selamat sambil memutar toga anak-anaknya di rumah.
“Wisuda online ini direncanakan dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan serta memprioritaskan kesehatan dan keselamatan para siswa, orangtua, guru, dan warga sekolah. Melalui perayaan ini kami juga menyampaikan pesan kepada para siswa bahwa kita semua (orangtua dan para guru) ada bersama-sama dengan mereka dalam menghadapi masa-masa sulit pembelajaran di masa pandemi
covid-19 ini,” imbuh Ibu Ratna.
Kepala Progam Sekolah Menengah Highscope, Ibu Hani Amalia, berharap agar setiap siswa yang lulus dapat memberikan kontribusi yang nyata dan yang terbaik sesuai dengan kapasitas masing-masing di jenjang pendidikan selanjutnya. “Tetap berdisiplin diri dalam menaati dan memberlakukan protokol kesehatan, selalu berusaha memberikan usaha yang terbaik, dan tetap memberikan kontribusi yang nyata bagi sesama dan lingkungan sekitar,” pungkasnya. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved