Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Bukti Pandemi Tidak Patahkan Bisnis

BAGUS PRADANA
14/6/2020 05:50
Bukti Pandemi Tidak Patahkan Bisnis
(DOK. PRIBADI)

DUA puluh tahun menggeluti bisnis pengatur pesta pernikahan (weddingorganizer), pasangan Aryunanto Bayu Aji dan Indriana Dwi Cahyaningrum terbiasa menghadapi berbagai kejadian tidak terduga dari klien maupun keluarga besar. Namun, kejadian yang terjadi di masa wabah covid-19 ini tidakterbayangkan sebelumnya oleh Aji dan Indriana.

Selayaknya pesta pernikahan yang harus dirancang berbulanbulan sebelumnya, banyak pesta yang sudah dijadwalkan berlangsung saat covid-19 melanda Indonesia. Mengikuti keinginan klien, ada pula pesta yang tetap dilangsungkan di tengah penerapan aturan stay at home. Akibatnya, pesta itu digerebek pihak berwenang. "Sempat ada kejadian di tempat kami ketika masa pandemi ini.

Klien kami ada yang menyelenggarakan hajatan, seketika langsung digerebek. Itu membuat yang akan menikah langsung down, bahkan wedding organizer (WO) kami juga digerebek," ungkap pemilik dari usaha bernama Nakarina Wedding ini di acara Kick Andy.

Tidak ingin terpuruk berkepanjangan, Aji memilih bangkit dengan merancang konsep 'virtual wedding' bersama tim event organizer GM Production. Ide tersebut bahkan sempat viral di media sosial belakangan ini karena banyak yang menganggapnya unik.

Berbeda dengan pernikahan konvensional, virtual wedding dilaksanakan melalui aplikasi konferensi video, seperti Zoom serta video call. Untuk dekorasi, Aji mengaplikasikan teknologi green screen sebagai latar dekorasi dalam suatu perhelatan virtual wedding. Dengan begitu, tampilan latar dapat disesuaikan dengan beragam keinginan calon pengantin. Meski demikian, permintaan dekorasi asli juga tetap mereka sediakan.

"Jadi, pengantin mau dekorasi seperti apa, kita wujudkan visualisasinya. Untuk dekorasi, mau pakai dekorasi asli juga bisa," ungkap Indri yang setia mendukung usaha sang suami.

Makanan dan Suvenir Dikirim

Meskipun tamu terbatas dan acara pernikahan tidak boleh lama, dengan cara tersebut, pernikahan tetap dapat dilaksanakan tanpa mengurangi rasa kesakralan yang ada. Mulai adanya seserahan dari pihak pengantin laki-laki hingga ijab kabul semuanya dapat disaksikan para tamu undangan secara virtual.

"Jadi, kalau biasanya pas ijab kabul itu cuma keluarga, melalui virtual wedding ini, semua tamu undangan juga bisa menyaksikan. Bayangkan jika ada 100 tamu undangan yang menyaksikan ijab kabul dan bilang sah bareng-bareng, betapa bersyukurnya pengantin jika banyak yang mendoakan," papar wirausahawan asal Yogyakarta itu.

Seluruh tamu undangan yang diundang dalam pesta pernikahan virtual itu akan dikonfirmasi kehadirannya dua hari sebelum acara. Layanan pun makin lengkap dengan pengiriman makanan dan suvenir layaknya di pernikahan konvensional.

Aji menjelaskan layanan ini tetap disediakan karena menyadari jika kebiasaan menikmati hidangan sulit dipisahkan dari meriahnya pesta pernikahan.

"Panitia kami akan kirimkan makanan kering dan basah yang bisa dinikmati empat orang dalam satu keluarga. Selain itu, dengan cara seperti ini tamu akan menghormati undangan yang datang melalui aplikasi," jelas Aji. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya