Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEORANG pemanjat tebing di Tiongkok menemukan jejak kaki dinosaurus yang diperkirakan berusia 190 juta tahun dan diyakini sebagai 'sepupu' salah satu karnivora paling buas, T. Rex.
Dilansir Daily Mail, ada 46 jejak kaki yang ditemukan di Taman Nasional Geleshan, Chongqing itu. Identifikasi penemuan berlangsung pada Maret lalu, yang menurut sejumlah paleontolog Tiongkok berada di atas dua permukaan batu pasir kuarsa.
Mulanya, tim mengidentifikasi tapak kaki itu berasal dari periode Jurassic Awal khususnya berhubungan dengan keluarga 'Kayentapus'. Laporan dari Biro Perencanaan dan Sumber Daya Alam Chongqing juga membuktikan bahwa jejak 'kaki ayam' itu kemungkinan dibuat oleh Sinosaurus.
Sinosaurus adalah dinosaurus pemakan daging yang diperkirakan mampu tumbuh hingga ketinggian maksimum 18 kaki (5,6 meter). Ketika dewasa bobotnya diperkirakan mencapai setengah ton.
Tim peneliti memperkirakan bahwa spesimen ini kemungkinan mencapai tinggi 17 kaki (5,4 meter). "Ketika kami pertama tiba di lokasi fosil tahun lalu, kami menentukan berdasarkan stratigrafi bahwa jejak itu berasal dari 190 hingga 200 juta tahun yang lalu," tutur salah satu penulis laporan penelitian dari Laboratorium Chongqing untuk Perlindungan dan Penelitian Warisan Geologi, Dai Hui.
Stratigrafi sendiri ialah salah satu cabang studi yang menelusuri rekaman geologis berdasarkan lapisan tanah atau batu. Sebagaimana dilansir Dailymail, Dai menambahkan bahwa temuan ini menjadi pertanda bahwa rupanya Kayentapus pernah hidup dengan baik di Asia.
"Jejak dinosaurus di Geleshan National Forest Park sangat penting karena berasal dari periode Jurassic awal. Kita juga dapat menentukan bahwa jejak itu dimiliki oleh karnivora besar, di urutan atas rantai makanan. Kami sangat jarang menemukan jejak seperti ini di Tiongkok, sehingga akan sangat membantu dalam penelitian dan pendidikan publik," tambah Paleontolog dari China University of Geosciences, Beijing, Lida Xing. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved