Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
Kesuksesan seseorang tak terkait dengan latar belakang kekayaan keluarga. Begitu simpulan dari dialog Dian Satrowardoyo dan Dita Karang di akun Instagram @therealdisastr.
Dita Karang adalah sosok yang saat ini tengah menjadi buah bibir warganet terkait debutnya dengan girl group K-Pop Secret Numbers. Ia diklaim sebagai perempuan pertama Indonesia yang berhasil debut sebagai member girl group K-Pop.
Dian menanyakan terkait warganet yang mengaggap enteng pencapaian Dita. Ada anggapan bahwa kesuksesan Dita lebih karena dia berasal dari keluarga kaya, sehingga ia dengan mudah bisa menggapai mimpi.
Dian menganggap anggapan itu terkesan meremehkan perjalanan berat yang dialami Dita dengan berbagai kegagalan yang telah dilaluinya.
"Seberapa besar kamu benefit dari keluarga kamu untuk masalah pencapaian cita-cita kamu ini?" tanya Dian.
Dita menjawab bahwa ia tidak pernah berpikiran bahwa karena ia punya uang ia bisa melakukan banyak hal. Berkaca saat kuliah, ia sepenuhnya sadar bahwa jalan yang ia tempuh bukan kejamakan. Ia berjalan di lintasan yang sepi.
"Aku sih enggak pernah merasa karena punya duit bisa ini itu. Pas waktu aku kuliah aku tahu ini bukan jalan yang normal. Jadi, sebelum aku memilih itu, aku bener-benar bilang sama orang tua tentang ini dan masa depan. Aku bilang, aku bisa ajukan beasiswa. Akhirnya dapat juga, walaupun gak penuh," jawab Dita yang merupakan lulusan American Musical and Dramatic Academy (AMDA), New York, AS.
Terkait dengan pilihannya pada disiplin tari dan pertunjukan, orangtua Dita memang tidak secara langsung mengungkapkan menolak ataupun mengiyakan. Dita menduga, orangtuanya ingin agar dirinya menekuni disiplin managemen sebagai pilihan profesi masa depan. Tapi Dita bergeming. Menjadi performer adalah pilihannya.
Dita menjelaskan pencapaiannya saat ini sekali bukan melalui akses orang tua, melainkan upaya mandiri. Dita menambahkan bahwa untuk memperoleh beasiswa itu membutuhkan talenta dan waktu latihan luar biasa, tak sekadar uang orang tua.
Kembali pada pertanyaan awal tentang seberapa besar dukungan finansial yang diterima, Dita menjawab bahwa dukungan paling besar adalah mental.
Kemudian, Dita juga menceritakan bahwa saat memutuskan untuk mencoba mengembangkan karier sebagai entertainer di Korea Selatan, dia bertekad untuk tidak meminta bantuan finansial dari orang tua.
"Dukungan yang paling aku rasakan dari orangtua (adalah) dukungan mental, menurutku, bukan finansial. Ini juga makanya aku bilang aku ingin hidup dengan caraku. Jadi aku kayak semuanya dari aku. Dari orangtua pokoknya aku enggak terima (finansial) apa-apa, semenjak aku datang ke sini," tegasnya. (M-2)
KGBC menyambut baik kolaborasi dengan GBCI, yang telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong adopsi bangunan hijau di Asia Tenggara.
BEAUTY influencer, Tasya Farasya, mengajak 60 karyawan pada brand kosmetik miliknya MOP Beauty untuk Office Outing ke Seoul Korea. Bukan sekadar liburan biasa
Acara utama Korean Fair II akan berlangsung di mini atrium Gandaria City Mall dari 4 hingga 8 Juni 2025, menampilkan berbagai stan yang memamerkan produk dari 20 UMKM Korea.
Selain teknologi dan kualitas hasilnya, transparansi dalam pelayanan menjadi nilai tambah yang ditawarkan klinik-klinik operasi plastik Korea.
Gyeongju di Korea Selatan bersiap menjadi tuan rumah agenda Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) Summit 2025.
Mengusung konsep 'Korea vibes tanpa paspor', K-Fun Fest 2025 menawarkan pengalaman imersif ala Myeongdong, kawasan populer di Seoul yang dikenal dengan street food, fashion, serta musik K-pop.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved